SEMARANG- Bertahan sedikit lebih lama adalah judul yang diangkat dalam performance art oleh Teater Kaplink Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) di pelataran Gedung D Kampus Udinus pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Pertunjukan ini mengangkat tema isu-isu lingkungan, salah satunya dampak negatif pada ekologis dan sosial sebagai akibat dari adanya program-program perluasan dan aktifitas tambang yang kerap menimbulkan masalah baru di Masyarakat Akar Rumput. Dampak yang diterima masyarakat seperti pencemaran air dan udara, krisis air bersih, hilangnya tanah adat, terkikisnya lahan pangan dan pekerjaan yang kemudian berimbas pada menurunnya taraf kesejahterahan penduduk setempat.
“Kami merasa perlu mengangkat isu lingkungan. Pertunjukan ini sebagai bentuk kepedulian kami pada alam Indonesia. Juga, pada kesejahterahan dan kelangsungan hidup saudara-saudara kami di seluruh Indonesia,” ujar salah satu pemain, Magdalena Febiola Dua Putri, mahasiswa asal Maumere Flores Timur.
Terinspirasi dari lagu Bersemi Sekebun di Konser Rimpang garapan Efek Rumah Kaca feat Morgue Vanguard, Teater Kaplink berusaha memvisualkan esensi dari lagu dan puisi yang ada. Performance art ini ditampilkan oleh anggota baru Teater Kaplink angkatan tahun 2025, sebagai rangkaian kegiatan acara Basic Training Art–kegiatan resmi penerimaan anggota baru Teater Kaplink.
Salah satu konseptor pentas Mizwar Zamma mengatakan berharap UKM seni di Udinus menjadi wadah berkarya mahasiswa.
“UKM Teater Kaplink sebagai salah satu UKM seni di Udinus menjadi wadah berkarya mahasiswa. Melalui karya-karyanya, anggota Teater Kaplink menyampaikan aspirasinya untuk masyarakat dan negara. Hal ini menjadi hal yang penting mengingat mahasiswa adalah agent of change bangsa Indonesia,” tutur Mizwar Zamma.
Melalui performance art ini, diharapkan masyarakat tergugah hatinya untuk dapat melihat lebih dekat dampak dari isu lingkungan yang tengah terjadi sehingga memicu kesadaran untuk turut memperjuangkan nasib masyarakat Indonesia.
