GROBOGAN – Tim Pengawasan dan Evaluasi (WASEV) TMMD Reguler ke -126 Kodim 0717/Grobogan, melakukan peninjauan ke titik sumur gali yang dibangun di Desa Karangharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Peninjauan ini untuk melihat secara langsung kondisi sumur gali dan melakukan pengecekan terhadap kualitas dan kapasitas air yang dihasilkan.
Pengerjaan 5 unit sumur gali ini merupakan salah satu proyek strategis yang menjadi fokus utama dalam mendukung sektor pertanian untuk mengatasi kesulitan air bersih yang selama ini dialami warga, khususnya pada musim kemarau tiba.
Tim Wasev bersama rombongan meninjau langsung sejumlah titik lokasi pembangunan sumur gali, untuk melihat dari dekat progres dan kualitas pekerjaan di lapangan. Peninjauan ini dilakukan guna memastikan seluruh kegiatan berjalan sesuai rencana, tepat waktu, memberikan manfaat nyata, dan dapat dirasakan optimal oleh masyarakat setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Mayor Inf Edy Riwanto S.T.Han., S.I.P., salah satu Tim WASEV menyampaikan bahwa, TNI membangun sumur gali melalui program TMMD sebagai bagian dari upaya penyediaan air bersih untuk masyarakat pedesaan, terutama di daerah yang sulit mendapatkan air bersih, Dengan akses air bersih yang memadai, diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
“Kami upayakan agar Satgas TMMD secara konsisten terus mengkebut (mempercepat) pengerjaan 5 titik sumur gali ini agar segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Ketersediaan air merupakan kunci utama keberhasilan pertanian. Selama ini, petani di karangharjo sangat bergantung pada sumber air dari sungai dan tadahan hujan yang tidak selalu tersedia, terutama saat musim kemarau tiba, hal ini yang menyebabkan hasil panen pertanian tidak maksimal,” ujar Mayor Inf Edy Riwanto.
Sementara itu, Zaenuri (48) salah satu petani Dusun wadak RT 05/07 yang ditemui di lokasi, merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan sumur gali ini.
Selama ini, masyarakat Desa Karangharjo mengandalkan tadah hujan bergantung pada curah hujan alami sebagai sumber air utama untuk lahan pertaniannya.
Lebih lanjut, terlebih saat musim kemarau tiba, kami terpaksa harus membeli air untuk sekedar menyirami tanaman. Karena, selama musim kemarau ini, para petani di Desa Karangharjo kesulitan mendapatkan air untuk menyirami tanaman seperti jagung, Bawang merah, cabai, dan jenis sayuran lainnya.
“Untuk mendapatkan air yang digunakan menyirami tanaman sayuran tersebut, tepaksa harus membeli menggunakan toren (tandon air) di wilayah Desa Selo Kecamatan Tawangharjo yang berjarak sekitar 13,5 kilometer, hal ini dilakukan karena aliran sungai di sekitar kami tidak lagi bisa diandalkan karena sudah mengering,” kata Zaenuri.
Ia menambahkan, sumur gali ini merupakan solusi jangka panjang, dan akan terus terasa manfaatnya, terutama dalam menjaga ketersediaan air dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Karangharjo, “Kami sangat bersyukur, sumur gali ini adalah solusi yang sudah lama dinantikan warga. Kami yakin ini akan membawa dampak besar pada peningkatan hasil pertanian dan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.
Program TMMD tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun semangat gotong royong, memperkuat solidaritas sosial ditengah masyarakat, sekaligus menjawab kebutuhan paling mendasar warga Desa Karangharjo.
