Pesantren Harus Pahami Manajemen dan Akuntansi Pesantren

SEMARANG- Rabhitah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (RMI PWNU) Jawa Tengah akan mengadakan halaqah bertemakan “Manajemen dan Akuntansi Pesantren”. Bertempat di Pondok Pesantren Asnawiyyah, Demak. Kegiatan ini merupakan rangkaian Hari Santri yang diselenggarakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah.

Halaqah terselenggara atas kerjasama RMI PWNU Jateng dengan Kantor Kementerian Agama Wilayah Jawa Tengah, dijadwalkan hadir sebagai narasumber KH. Ubaidillah Sodaqoh (Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah) dan Provita Wijayanti, SE., M.Si., Ak, CA, AWP, IFP, Ph.D (Dosen Pascasarjana Magister Akuntasi FEB UNISSULA).

“Pesantren memiliki tiga fungsi utama,selain fungsi pendidikan,ada dakwah dan pemberdayaan masyarakat, sehingga Pesantren diharapkan mampu mengelola ketiga fungsi tadi dengan baik,terlebih dalam hal Akuntansi. Namun, pesantren disisi yang lain harus menguatkan dirinya sendiri.” terang KH. Fadlulloh Turmudzi selaku Ketua RMI PWNU Jateng.

Tradisi tertib administrasi dalam berbagai kebutuhan,khususnya dipesantren, sebenarnya sudah diajarkan oleh para pendahulu kita, masyayikh kita, artinya bukan sesuatu yang baru.

“Bagaimana aktualisasi konteks manajemen dan akuntansi pesantren itu diselaraskan sesuai kebutuhan zamannya.” tandas KH. Fadlulloh Turmudzi yang juga ketua Asosiasi Pendidikan Diniyah Formal Se-Indonesia (Aspendif).

Halaqah ini mengingatkan para kyai untuk selalu update informasi. Bagaimana perkembangan terkini mengenai manajemen dan akuntansi pesantren.

“Berbagai dinamika yang terjadi di pesantren dapat dibeberkan besok ketika halaqah. Mumpung ada pakar terkait kedua hal tersebut,” terang Mukhamad Zulfa selaku Person In Charge (PIC) halaqah ini.

Para pengasuh baik pak kyai dan bu nyai bisa berbagi informasi dalam halaqah besok.

Halaqah kali ini merupakan putaran yang ketiga, sebelumnya di Kabupaten Pekalongan, (18/10) bertemakan Eco-Pesantren. Sedangkan pertama di Kudus, (16/10) membahas “Pencegahan dan Penanganan Bullying dan Kekerasan Seksual”.
(Mukhamad Zulfa/PIC Halaqah; 085327647490)

Pos terkait