KAMPUSPEDIA.ID, – Banyak masyarakat yang takut jika terdengar suara burung kedasih atau burung Wiwik. Hal ini kerap dihubungkan dengan hal mistis yang tumbuh di lingkungan masyarakat. Memang suara burung ini menimbulkan ketakutan dan membuat bulu kuduk merinding.
Burung ini dikenal sebagai burung yang licik di dunia, saat ingin mengerami telurnya burung ini merampas sarang dari burung lain yang ukurannya lebih kecil. Bahkan ia menitipkan telur kepada burung lain untuk dirawat dan diberi makan hingga anakan cukup besar.
Ditambah lagi burung Kedasih menurut https://kacer.co.id/, disebut burung pembawa sial oleh sebagian masyarakat dan pertanda kematian jika suaranya terdengar. Sikap masyarakat jika bertemu dengan burung ini cenderung benci bahkan bisa membasmi dan membakar.
Mitos Suara Burung Kedasih, Sang Pembawa Kematian
Burung ini memiliki nama latin Cuculus merulinus yang ditakuti hanya dari kicauannya terdengar di telinga. Memang suaranya jauh dari kata merdu, biasanya suara burung ini hanya terdengar seperti nada yang monoton. Dari sinilah informasi burung mitos tumbuh mengenai kengerian Kedasih di masyarakat.
Salah satu hal di masyarakat, burung ini biasa disebut Emprit Gantil atau dares oleh masyarakat Jawa dan kerap dijuluki pencabut nyawa. Menurut masyarakat, dimana terdengar kicauan Kedasih, di situ akan terjadi malapetaka.
Petaka yang dimaksud yakni dalam bentuk kematian. Artinya saat ada suara burung Kedasih, maka akan ada orang yang meninggal dunia di tempat tersebut.
Perlahan-lahan dibuktikan bahwa asumsi yang ada hanyalah mitos belaka. Terlepas dari mitos yang ada mengenai burung Kedasih, burung ini memang punya sifat culas.
Fakta Burung Kedasih
Membuang Telur Burung Lainnya
Dikarenakan burung ini tidak pernah membuat sarang, ia sering membuang telur ke sarang burung lainnya. Sifatnya yang merugikan ini sudah sangat terkenal sehingga burung yang ditumpangi akan dirugikan.
Parasit yang satu ini menitipkan telur di sarang lain bahkan burung yang memiliki sarang asli harus membesarkan anak Kedasih hingga cukup besar untuk bisa hidup sendiri.
Anakan Kedasih juga Jahat
Seperti halnya dengan indukannya, anak Kedasih juga jahat. Saat dititipkan ke burung lain, ia pun akan memaksa burung lain untuk memberinya makan dan menyuruh seenaknya di sarang tersebut. Sifat jahat ini turun-temurun dari indukannya.
Penyendiri
Berbeda dari burung lainnya yang hidup berkelompok, Kedasih sering kali hidup menyendiri tanpa kawanannya. Ia pun tidak membuat sarang seperti burung pada umumnya.
Sementara burung yang masih sering dikaitkan dengan hal-hal mistis kematian yaitu Burung Gagak. Termasuk ketika Gagak terbang atau berputar-putar di atas rumah atau hanya bertengger di pekarangan.
Mitos mengenai suara Burung Kedasih menurut dari kami atau kedatangannya ke rumah sampai saat ini masih dipercaya oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Kepercayaan ini sebagai bukti betapa keragaman budaya yang berharga sebagai warisan leluhur.