KAMPUSPEDIA.ID – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Komunikasi Mahasiswa Islam (FOKMI) mengadakan praktik kuliah tujuh menit (KULTUM) dalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK).
Seluruh peserta dan panitia yang mengikuti LDK UKM FOKMI dilatih berani tampil didepan, dengan praktik kultum.
Dalam kegiatan ini, tidak hanya melatih jiwa kepemimpinan saja, namun juga melatih mahasiswa untuk berdakwah.
Salah satu peserta LDK Ikfan Candra Mukti mengulas kembali materi yang disampaikan oleh Kiai Muhammad Anwari, yaitu tanggung jawab seorang pemimpin.
BACA JUGA : Himmatisi USM Gelar Webinar Cyber Security
“Sebagai manusia terutama pemimpin memilki tanggung jawab, dan wajib bersyukur. Bersyukur berarti mengembalikan semua semua kepada Allah,” ujar Candra.
Citra Mellyana Putri juga menjadi salah satu peserta yang telah melaksanakan praktik kultum dalam LDK UKM FOKMI USM, menyampaikan tujuan hidup manusia yakni untuk menggambarkan diri kepada Allah SWT.
Allah SWT juga berfirman dalam QS. Al Qiyamah ayat 36.
أَيَحْسَبُ ٱلْإِنسَٰنُ أَن يُتْرَكَ سُدًى
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?”
BACA JUGA : Tingkatkan Persahabatan, USM-PWI Gelar Pertandingan Tenis Lapangan
” Tujuan hidup kita yang sebenarnya yakni untuk menggambarkan diri kepada Allah SWT,” jelas Citra.
Ketua UKM FOKMI USM Faris Maulana mengharapkan, dari praktik kultum ini tidak hanya melatih jiwa kepemimpinan saja, tetapi juga melatih mahasiswa untuk berdakwah.
“Praktik kultum ini tidak hanya melatih jiwa kepemimpinan saja, tetapi juga melatih mahasiswa untuk berdakwah,” harap Faris.
Kegiatan LDK UKM FOKMI ini digelar selama tiga hari, sejak Jumat – Minggu, 4 – 6 Maret 2022 di Masjid Baitur Rasyid USM.
Materi yang sampaikan dalam acara ini antara lain, Menciptakan Ide-ide Kreatif dalam Organisasi oleh Saiful Hadi ST MKom, Menciptakan Tanggung Jawab di Setiap Jati Diri Manusia oleh KH In’amuzzahidin (Gus In’am), Praktek Mengurus Jenazah oleh H Muhajir, serta Pentingnya Generasi Muda dalam Perubahan Suatu Wilayah oleh Kiai Muhammad Anwari.