Psikologi USM Gelar Webinar Pengembangan Aktualisasi Diri Remaja di Masa Pademi

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas (PKM) Psikologi Universitas Semarang (USM) bekerjasama dengan SMA Negeri 4 Semarang menggelar webinar tentang akutualisasi riri remaja di masa pandemi baru-baru ini.

KAMPUSPEDIA.ID– Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas (PKM) Psikologi Universitas Semarang (USM) bekerjasama dengan SMA Negeri 4 Semarang menggelar webinar tentang akutualisasi riri remaja di masa pandemi baru-baru ini.

Pada Kegiatan PKM yang bertema “ Pengembangan Aktualisasi Diri Remaja Di Masa Pademi “ menghadirkan dua narasumber Dr. M.M. Shinta Pratiwi, S.Psi., M.A., Psikolog dan Feti Pratiwi, S.Psi., M.Psi., Psikolog yang keduanya merupakan Dosen Fakultas Psikologi USM.

Dalam Pemaparan materinya Shinta Pratiwi menyampaikan bahwa masa remaja adalah masa perkembangan setelah masa anak-anak dan menuju masa dewasa, yang meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosi, sosial, moral, dan kesadaran beragama.

“Masa ini dibagi tiga bagian yaitu remaja awal (usia 12-15 tahun), remaja pertengahan (usia 15-18 tahun), dan remaja akhir (18-21 tahun), remaja mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada remaja meliputi perubahan yang bisa diukur, dilihat atau diraba, biasanya menyangkut fisik (bentuk dan ukuran), misalnya : pertumbuhan tinggi badan, mulai tumbuh kumis, tumbuh organ sek sekunder, dan lain-lain” ungkap Shinta.

Sedangkan perkembangan merupakan rangkaian perubahan fisik dan mental. bersifat perasaan, minat, dan perhatian termasuk perkembangan nilai-nilai. Misalnya : perhatian terhadap lawan jenis, rasa benci, cinta, dan cemburu.

Selain itu menurut Shinta bahwa perkembangan kepribadian remaja meliputi secara bertahap, dimulai dengan menemukan identitas atau jati dirinya; Masa remaja disebut juga masa untuk menemukan identitas diri (self identity).

Usaha pencarian identitas pun, banyak dilakukan dengan menunjukkan perilaku coba-coba, perilaku imitasi atau identifikasi.; Tindakan untuk menemukan identitas diri ini karena remaja ingin diakui keberadaannya dalam lingkungannya, sehingga remaja melakukan berbagai cara untuk menunjukan eksistensi salah satu caranya yaitu dengan cara mengaktualisasikan dirinya. Di masa pandemi ini, siswa lebih banyak diam dan beraktifitas di rumah.

Siswa masih bisa mengaktualisasikan diri di bidang akademik melalui berbagai kegiatan belajar daring dari sekolah sehingga bisa mencapai sebuah prestasi. Sedangkan untuk pengembangan aktualisasi diri secara non-akademik menjadi terhambat karena kegiatan ekstrakurikuler pun selama pandemi ditiadakan.

Sementara Feti Pratiwi menyampaikan bahwa aktualisasi diri merupakan kebutuhan naluriah manusia untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki sehingga menjadi diri sendiri sesuai versi terbaiknya. Bagaimana cara mengembangkan aktualisasi dir siswa remaja di masa pandemi?

Berikut adalah cara mengaktualisasikan diri pada remaja di masa pandemi: Temukan Minat dan Bakat Minat adalah rasa ketertarikan individu pada suatu hal (aktifitas / benda) Terdapat 10 jenis minat menurut Kuder, yaitu: minat pada alam sekitar, mekanik, aritmatika/hitungan, ilmu pengetahuan, kegiatan persuasif, seni, leterer (membaca&menulis karangan), musik, layanan sosial, dan klerekel (kegiatan yang rutin & terstruktur) ; Lakukan kegiatan sesuai minat & bakat yang dimiliki.

Kita tidak akan bisa menemukan minat & bakat kita jika tidak melakukan aktifitas apapun.  ; Share (Bagikan di media sosial seperti di Instagram, Youtube, Tiktok, dsb). Saat share aktifitas/konten di media sosial perhatikan apa yang kita share bermanfaat dan tidak mengandung ujaran kebencian, SARA, pencemaran nama baik, dan hal negatif lainnya.(*)