MAGELANG- Indonesia Harusnya Tidak Ada Korupsi, masyarakatnya taat pada Allah dan harusnya Indonesia makmur karena masjidnya paling banyak, pusat ibadah paling banyak di dunia.
Hal tersebut disampaikan oleh Rois Syuriah PW NU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh saat memberikan maudihoh hasanah pada acara silaturahmi dan penyerahan prasasi masjid bersejarah NU di Masjid Agung Payaman Magelang pada Ahad, 24 Agustus 2025.

“Indonesia memiliki jumlah masjid terbanyak di dunia yaitu mencapai 800 ribu lebih masjid, di Jateng ada 52 ribu masjid, rata-rata setiap Kabupaten ada 1.500 masjid. Arab Saudi memiliki jumlah masjid kurang dari 400 ribu, di Mesir kurang dari 300 ribu, dan Pakistan kurang dari 400 ribu,” ungkap KH Ubaidullah Shodaqoh.
“Seolah-olah masjid hanya sebatas untuk dzikir, tahlil maupun ibadah, dakwah yang sifatnya dakwah bil maal, dakwal bil hal, dan dakwah bil harokah masih kurang, PW NU Jateng mendorong peningkatan pengelolaan masjid yang bagus serta menjaga masjid agar amaliyahnya tetap ahlu sunnah wal jamaah.” Tambahnya.
Masjid Agung Payaman Magelang resmi menjadi kategori masjid bersejarah usai dilakukan penandatanganan masjid bersejarah dan penyerahan prasasti oleh Lembaga Takmir Masjid Nahdhatul Ulama (LTM NU) Jawa Tengah.
Meskipun tidak ada catatan resmi tentang tahun berdirinya Masjid Agung Payaman, namun cerita turun-temurun menyebutkan bahwa Romo Agung K. H. Siradj melakukan renovasi dan pengembangan masjid pada tahun 1935 dibuktikan dengan adanya foto dokumentasi sebagaimana diperlihatkan oleh salah satu dzuriyah Mbah KH Siradj di ndalem KH Arif Mafaatihul Huda.
Menurut KH Arif Mahatihul Huda Masjid Agung Payaman juga menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia, pada saat perang kemerdekaan para laskar Hizbullah sebelum berangkat perang berkumpul di masjid ini dan dberikan doa atau suwuk oleh Mbah KH Siradj.
“Mbah KH Siradj sangat aktif dalam mengusir penjajah, beliau berjuang merebut Palagan Ambarawa bersama pejuang dan menjadi tokoh penting dalam sejarah Masjid Agung Payaman dan makam Mbah KH Siradj berada di belakang Masjid Agung Payaman banyak diziarahi oleh Masyarakat dari berbagai daerah,”
Kegiatan yang dikemas dengan silaturahmi dan penyerahan prasasti ini dihadiri ribuan warga nahdiyin ini dihadiri oleh Rois Syuriah PW NU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh, Ketua LTM NU Jateng KH Nur Akhlis, Ketua Takmir Masjid Agung Payaman KH Azhari AH, KH Arif Mafatihul Huda, Ketua Tanfidziyah NU Kabupaten Magelang KH Ahmad Izzudin Adburrahman. Dr Mahsun, Kiai Nur Salim, KH Minanurrahman Anshori serta tamu undangan lain.
Hadir pula segenap perwakilan pengurus LTM NU dari Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Grobogan, Rembang, Kendal, Blora, Lasem, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Pekalongan, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap, Kebumen, Surakarta, Sragen, Klaten dan Kota Salatiga.
Menurut KH Azhari bahwa masjid ini tidak punya nama khusus, Payaman jare wong biyen itu ngupoyo iman bahkan di Payaman juga ada lembaga pendidiakn mulai dari anak-anak, dewasa hingga orang tua.
“Masjid Payaman ini merupakan masjid kuno dan tidak punya embel-embel nama, dua unsur kata ini sudah sangat bagus sekali, Payaman menurut orang kuno itu adalah ngupoyo iman. Banyak masyarakat yang belajar agama di Payaman, selian itu menjadi pengurus tidak hanya mengurus masjid saja tetapi juga bisa mengayomi semua lapisan masyarakat.” ungkap KH Azhari.
Lebih lanjut Ketua Tanfidzhiyah NU Kab Magelang KH Ahmad Izzudin Adburrahman dalam sambutannya menyampaikan bahwa penandatangan serta pengukuhan masjid Payaman sebagai masjid bersejarah dan masjid tertua di Kabupaten Magelang menjadikan kita semakin yakin untuk Khidmah pada jam’iyyah NU dan mendapatkan keberkahan.
Sementara itu Ketua LTM NU Jateng KH Nur Akhlis mengatakan bahwa masjid di Jateng sebelumya sudah dilakukan plangisasi seperti Masjid Agung Blora, Masjid Agung Pati, Masdjid Agung Rembang serta 1.200 lebih masjid di Groboban dan Demak.
“Salah satu program dari LTM NU Jateng yaitu melakukan plangisasi pada masjid-masjid NU di Jawa Tengah dan Alhamdulillah semakin meningkat bahkan mencapai ribuan masjid,” kata KH Akhlis.