Berita  

PGRI Kota Semarang Dukung Rencana Dibukanya PTM SD dan SMP Pada Juli Mendatang

Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka (ist)

KAMPUSPEDIA.ID – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Semarang menyambut baik rencana dibukanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Ketua PGRI Kota Semarang Dr. Nur khoiri, MT M. Pd mengatakan, bahwa pihaknya sangat mendukung dimulainya PTM pada bulan Juli 2021 mendatang.

“Namun untuk guru yang berusia lansia atau memiliki komorbid, perlu mendapat perlindungan dari virus corona. Karena ada kekhawatiran tentang guru berusia 50 tahun keatas dan yang mempunyai komorbid dari paparan Covid-19,” kata, Rabu (9/6/2021).

Ia mengemukakan, Dinas Pendidikan dan Sekolah sebaiknya memiliki manajemen pembelajaran untuk melindungi guru yang memiliki resiko terkena Covid-19. Misalnya tetap membuka pembelajaran daring bagi guru usia 50 tahun keatas dan pemilik komorbid.

“Meski nanti PTM, sekolah daring juga dilakukan agar guru-guru yang berpotensi terkena Covid-19 tetap dapat mengajar secara aman,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menilai, sekolah daring tetap dilakukan meski pembelajaran tahun ajaran 2020/2021 secara tatap muka. Hal ini karena PTM tetap menerapkan protokol kesehatan dengan pembatasan jumlah peserta didik didalam kelas.

“Idealnya tetap ada sekolah daring. Misal ke 3 SD ada 3 kelas. Yang dapat masuk ke kelas kan hanya setengahnya, agar tidak berkerumun,” ucapnya.

Ia menjelaskan, PTM dilakukan dengan kapasitas 50 % kelas dan durasi 2 jam sehingga siswa tidak setiap hari berangkat sekolah. Sebagai gantinya dikatakan, tetap ada pembelajaran daring untuk siswa yang tidak dapat masuk ke kelas.

“Satu kelas 28 siswa, sesuai protokol kan yang masuk setengahnya. Yang setengah siswa lain dapat mengikuti pembelajaran secara daring,” pungkasnya.

Lebih lanjut Nur Khoiri mengungkapkan, sebagian guru belum divaksin sebanyak dua kali. Menurutnya, sebelum dilakukan PTM semua guru sudah dilakukan vaksin.

“Guru Negeri sudah vaksin 1 dan 2. Tapi Guru Swasta ada yang belum divaksin ke dua. Ada yang mau divaksin tensinya naik dan lain lain,” tuturnya.

Disisi lain ia berpendapat, selama satu tahun lebih pembelajaran secara daring membuat siswa semakin aktif belajar. Kini, dengan dibukanya PTM akan menguatkan karakter siswa.

“Terkait pengetahuan, siswa sudah terlatih mandiri belajar, mencari referensi. Tapi memang untuk pendidikan karakter tetap membutuhkan tatap muka,” jelasnya.(*)