Pradityo Utomo Dosen Universitas Merdeka Madiun Raih Doktor di Undip

SEMARANG- Dosen Universitas Merdeka Madiun Pradityo Utomo SKom MCs berhasil meraih gelar doktor usai mempertahankan disertasinya dihadapan para penguji pada ujian disertasi (promosi doktor) Program Studi Doktor Sistem Informasi (DSI) di Gedung Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro (Undip) pada Selasa, 27 Agustus 2024.

Dr Pradityo Utomo SKom MCs melakukan penelitian disertasi dengan judul “Pengembangan Model Pengambilan Keputusan Kelompok Secara Multi Level Dengan Kriteria Dinamis Dan Metode Fuzzy Learning Vector Quantization”.

Tim Penguji terdiri dari Prof Ir Mochamad Agung Wibowo MM MSc PhD (Dekan Pascasarjana Undip), Prof Dr Rahmat Gernowo MSi (Kaprodi DSI Undip), Prof Dr Kusworo Adi SSi MT (Promotor), Dr Oky Dwi Nurhayati ST MT (Co Promotor), Ir Aghus Sofwan ST MT PhD (Penguji 1), Dr Eng Adi Wibowo SSI MKom (Penguji 2), dan Prof Eko Sediyono MKom sebagai Penguji Eksternal dari UKSW Salatiga.

Kaprodi DSI Undip Prof Dr Rahmat Gernowo MSi mengaku bangga atas capaian dari para mahasiswa DSI dan Dr Pradityo Utomo SKom MCs merupakan  lulusan ke-8.

Rektor Universitas Merdeka Madiun Dr. Ir. Luluk Sulistiyo Budi, M.P mengatakan Alhamdulillah, rasa syukur yang mendalam kami smapaikan sungguh sangat terkesan atas prestasi dosen kami Dr Pradityo Utomo SKom MCs yang hari ini diumumkan lulus dan meraih gelar doktor dan meraih IPK 4,00 dengan predikat cumlaude.

“Selamat atas prestasi yang telah digeluti 3 tahun yang lalu, Dr Pradityo Utomo SKom MCs bisa menempuh Pendidikan di Undip dengan luar biasa, pesan dari promotor dan penguji mohon untuk dijaga, dengan diarih doctor artinya gelar Profesor semakin dekat,” ungkap Dr. Ir. Luluk Sulistiyo Budi, M.P.

“Saat ini kami memiliki 25 doktor dikampus kami dan ini baru 25% dari total dosen, kami berharap para dosen lain segera meraih gelar doktor,” tambahnya.

Menurut Dr Pradityo Utomo SKom MCs  bahwa kriteria dinamis merupakan masalah serius dalam forum pengambilan keputusan kelompok yang multi level. Semakin banyak jumlah pengambil keputusan, maka semakin banyak pula kriteria untuk mencapai kesepakatan.

“Beberapa model dalam penelitian yang ada tidak dapat menyelesaikan masalah kriteria dinamis dalam pengambilan keputusan kelompok yang multi level. Oleh karena itu, penelitian ini mengembangkan model pengambilan keputusan kelompok secara multi level dengan kriteria berbasis anggota forum,” ungkap Dr Pradityo Utomo SKom MCs .

“Pengembangan model melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah pengelompokan data penilaian kriteria dengan metode K-Means. Hasil pengelompokan K-Means diklasifikasi dengan metode Fuzzy Learning Vector Quantization (FLVQ). Hasil klasifikasi FLVQ adalah tujuh kriteria berbasis anggota forum khususnya forum pemilihan rencana program kerja pemerintah, yaitu (1) urgensi, (2) keberlanjutan, (3) prioritas, (4) kebermanfaatan, (5) kesejahteraan, (6) kenyamanan, dan (7) keindahan. Kriteria tersebut digunakan untuk kriteria pengambilan Keputusan,” tambahnya.

Pengambilan keputusan menggunakan metode Simple Additive Weighting Borda (SAW Borda). Perpaduan metode KMeans, FLVQ, dan SAW Borda disebut metode K-Means Fuzzy Learning Vector Quantization Simple Additive Weighting Borda (KMFLVQ-SAWB). Metode KMFLVQ-SAWB terbukti mampu untuk menyelesaikan permasalahan kriteria dinamis pada pengambilan keputusan kelompok. Hal ini dibuktikan dari akurasi metode tersebut pada pengambilan keputusan kelompok. Berdasarkan pengujian Confusion Matrix, metode KMFLVQ-SAWB mempunyai akurasi sebesar 100%. Kemudian, metode tersebut dikembangkan untuk model Multi Level K-Means Fuzzy Learning Vector Quantization Simple Additive Weighting Borda (MLKMFLVQ-SAWB). Model tersebut juga diuji dengan metode Confusion Matrix. Berdasarkan pengujian, model ML-KMFLVQ SAWB mempunyai akurasi sebesar 92%. Dari akurasi tersebut, model ML-KMFLVQ-SAWB terbukti mampu untuk menyelesaikan masalah kriteria dinamis pada pengambilan keputusan kelompok secara multilevel.