KAMPUSPEDIA.ID – Universitas Semarang (USM) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Tengah menggelar in house training jurnalistik dan penandatanganan perjanjian kerja sama pada 17 sd 20 Januari di kampus USM.
Kegiatan yang digelar selama empat hari ini diikuti tim humas, Warta USM, perwakilan wartawan masing-masing fakultas/unit dan perwakilan mahasiswa sejumlah 30 peserta dan dibuka oleh Rektor USM Dr Supari MT.
Dr Supari dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan hari ini merupakan kegiatan pertama setelah penandatangana MoU antara USM dan PWI Provinsi Jawa Tengah pada Desember lalu.
“Kegiatan inn house training jurnalisitik ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara USM dan PWI Provinsi Jawa Tengah yang dilakanakan pada Desember 2021, semoga wartawan USM bisa makrifat menghasilkan karya yang lebih baik” ungkap Dr Supari.
Dalam publikasi diperlukan kecepatan namun meski cepat harus pakai hati dan rasa dalam sehingga orang membaca berita akan terasa maknanya.
“Setelah kegiatan ini diharapkan tak ada hari tanpa berita USM, termasuk berita prestasi-prestasi USM, di era digital ini banyak peran dalam pemberitaan ada publisher, editor, kreator dan lain-lain” tambahnya.
Di USM ada koran Warta USM, radio USM Jaya, dan TV USM, website, dan medsos USM bisa digarap untuk publikasi USM dengan baik.
Sementara Ketua PWI Provinsi Jawa Tengah Amir Mahmud mengatakan rasya syukur alhamdulillah bisa merealisasikan rangkaian dari MoU dan saat ini dilakuakn penandatanganan perjanjian kerja sama dan dilanjutkan dengan in house training jurnalisitik.
“Saya berharap bapak/ibu hadir dengan penuh kegembiraan, mengapa karena dalam dunia jurnalistik kitat idak bisa meninggalkan aspek passion sebagai suatu hasrat untuk mengupgrade diri” ungkap Amir.
“Tak aada wartawan yang sukses karena hanya untuk memenuhi kewajiban atau hanya mencari nafkah, maka dibtuhkan passion, dengan hati dan rasa kemudian akan melahirkan transformasi sikap berjurnalistik yang selalu menggembirakan dan menggairahkan sehingga lahir karya-karya yang lebih dari sekedar karya formal,” tambahnya.
Amir mahmud menambahkan bahwa dia meyakini sebuah karya tulisan apabila dutulis dengan penuh gairah hasilnya akan berbeda dengan hasil tulisan yang kondisinya kejar target.