DEMAK- Ketinggian air di beberapa wilayah Kabupaten Demak masih tinggi, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Demak distribusikan bantuan logistik berupa sembako, air bersih, karung sak, hygine personal pada Jum’at, 22 Maret 2024.
Selain itu PMI Kab Demak dibantu PMI Kota Semarang, PMI Kota Magelang dan mahasiswa Universitas Semarang (USM) juga melakukan assessment dan olah data terkait dampak banjir.
Hal ini disampaikan Korlap posko banjir PMI Kab Demak Ida Fitriya saat memimpin koordinasi relawan PMI di Markas PMI Kab Demak.
“PMI Kab Demak melakukan berbagai upaya dalam rangka penanganan banjir di Demak diantaranya distribusi bantuan sembako, distribusi air bersih, dapur umum, assessment, olah data, pusat data dan informasi,” ungkap Ida.
“Di beberapa titik lokasi air masih menggenang seperti di Kecamatan Karanganyar yaitu Desa Ngemplik Wetan, Undaan Lor, Undaan Kidul, Wonoketingal, Cangkring B, Kedungwaru, Tanggulangin, Kedungwaru Kidul. Sementara di Kecamatan Gajah ada beberapa Desa antara lain Desa Boyolali, dan Gedangalas,” tambahnya.
Adapun di Kecamatan Sayung air yang masih menggenang di Desa Sayung, Prampelan, Tambakroto, Lohireng. Di Kecamatan Karangtengah juga air masih menggenang antara lain Desa Dukun, Pulosari, Rejosari, Wonoagung, dan Wonowoso.
Berdasarkan pantauan lapangan di wilayah Demak Kota air sudah surut, alun-alun Demak dan sekitarnya sudah bisa dilewati, air sudah surut. Di bebrapa daerah air sudah banyak yang surut seperti di sebagian wilayah Sayung, Gajah, Karangtengah yang tadinya ketinggian air mencapai 1 meter saat ini sudah banyak yang surut.
PMI Kab Demak bekerja sama dengan BPBD kab Demak membuka dapur umum di Desa Kedungwaru Lor Kecamatan Karanganyar untuk pengungsi sebanyak 437.
Titik pengungsi saat ini masih banyak sekitar 110 titik dengan jumlah total pengungsi 22.492 sehingga PMI dan Instansi terkait mendorong masyarakat terdampak banjir untuk mendirikan dapur umum mandiri sementara bahannya di suplay dari PMI.