SEMARANG- KAMPUSPEDIA.ID– Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi sosial dengan menjalin komunikasi dengan sesamanya.Selain hal tersebut, ada sejumlah kebutuhan di dalam diri manusia yang hanya dapat dipuaskan melalui komunikasi dengan sesamanya. Oleh karena itu sangat penting bagi manusia menjadi terampil berkomunikasi.
Kecenderungan penyampaian pesan atau informasi kepada orang lain pun sering terjadi kesalahan persepsi dalam menerima pesan atau informasi yang diterimanya. Hal inilah yang sering menimbulkan permasalahan dalam komunikasi. Permasalahan ini berkaitan dengan ketrampilan komunikasi asertif. Komunikasi asertif adalah kemampuan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan pendapat dengan cara yang membuat pandangan kita dipahami dengan jelas oleh orang lain, tanpa merendahkan pendapat mereka atau suatu cara komunikasi yang dilakukan secara terbuka dan tetap menjaga rasa hormat kepada kawan.
Menyikapi hal tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Psikologi Universitas Seamarang (USM) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Meningkatkan Komunikasi Asertif sebagai Upaya Mencegah Kesalahpahaman dalam Komunikasi bagi Ibu-Ibu Kader PK RW 15 Kelurahan Tambakmulyo Tanjungmas Semarang baru-baru ini.
Adapun tim PkM yang terlibat adalah Purwaningtyastuti, SPsi.,MSi., Anna Dian Savitri,SPsi.,MSi., Kimmy Katkar,SPsi., MSi dan dibantu oleh mahasiswa Saifudin dan Fani’a Aini Jazilla
Pelaksanaan kegiatan ini mendapat sambutan baik dari Ketua RW 15 Ibu Yuni Slamet. Kegiatan yang diberikan kepada 20 ibu-ibu kader PKK di wilayah RW 15 Tambakmulyo dengan pertimbangan bahwa ibulah yang akan mengajarkan dan memberikan contoh komunikasi yang baik bagi keluarganya sehingga nantinya juga akan berdampak pada bagaimana anggota keluarga berkomunikasi dalam interaksinya dengan orang-orang disekitarnya.
Dalam sambutannya sebagai Ketua RW 15 Tambakmulyo Yuni menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi masyarakat dalam memahami bagaimana komunikasi yang baik sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi dengan siapapun.
Sementara Ketua Tim, Purwaningtyastuti menambahkan bahwa tujuan kegiatan tersebut tidak hanya menambah pengetahuan dan wawasan, tetapi juga melatih kita untuk terampil dalam berkomunikasi secara asertif sehingga dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman.
“Pada pelatihan ini para peserta mendapatkan pengetahuan dan dapat terlatih berkomunikasi secara asertif sehingga dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman hingga konflik dengan orang-orang disekitar kita, sehingga kedepannya akan terjalin interaksi sosial yang harmonis,” ungkap Purwaningtyastuti.
Proses pelaksanaan kegiatan diawali dengan sesi pre-test kemudian dilanjutkan dengan ceramah mengenai Komunikasi Asertif oleh Purwaningtyastuti . Pada sesi ceramah dalam kegiatan ini semakin menarik dengan adanya sharing dan diskusi antara peserta dengan tim PKM ini. Banyak hal yang disampaikan oleh ibu-ibu mengenai materi yang diberikan dan dari tim memberikan penjelasan yang mudah untuk dipahami oleh ibu-ibu PKK tersebut.