KAMPUSPEDIA.ID – Tim pengabdian Fakultas Teknik Universitas Semarang (FT USM) yang terdiri dari Agus Muldiyanto, Dr. Adolf Situmorang dan Dr. Eddy Susilo menggelar “Sosialisasi Tentang Penyebab dan Dampak Akibat Penurunan Muka Tanah”, pada tanggal 7 Desember 2021, di RW.12 Kelurahan Tanjung Mas, Semarang.
Sosialisasi digelar di rumah Ketua RW. 12 , Bapak H. Nurhadi dan dihadiri tokoh masyarakat setempat antara lain Bapak H. Surachman, SIP, beserta para Ketua RT yang ada di lingkungan RW tersebut.
Menurut Agus bahwa pada dasarnya masyarakat setempat sudah banyak mengetahui tentang penyebab terjadinya penurunan tanah, salah satunya adalah akibat adanya sumur artetis/sumur dalam yang banyak di wilayah Kelurahan Tanjung Mas.
Tim pengabdian FT USM selain memberikan materi tentang penyebab penurunan tanah selain akibat sumur artetis yaitu akibat beban bagunan gedung dan prasarana yang ada disekitar wilayahnya, juga akibat dari jenis tanah aluvial diwilayah tersebut jenis tanah endapan yang relatif masih muda usianya, selain itu penyebab lain adalah faktor perubahan iklim yang ekstrim yang ikut mempercepat adanya penurunan muka tanah.
“Dari faktor penyebab diatas menimbulkan dampak lingkungan di wilayah ini berupa genangan air akibat hujan atau rob yang semakin tinggi, yang akhirnya merambah ke dampak ekonomi warga di wilayah tersebut karena rutin 4-5 tahun sekali, harus meninggikan lantai/bangunan rumah, jalan dan lain-lain yang tidak sedikit biaya yang harus dipikul oleh warga setempat untuk merenovasinya” ungkap Agus.
Dari hasil diskusi dengan warga antara lain, tim pengabdian memberikan saran untuk warga masyakat peduli dan ikut mengawasi akan adanya sumur artetis yang baru bila ada, untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib tentang peraijinnnya.
Perlu diketahu juga bahwa warga membuat sumur artetis untuk keperluan sehari-harinya, akan tetapi pengambilannya air relatif lebih sedikit dibanding pabrik, pelabuhan yang ada di wilayah Kelurahan Tanjung Mas. Dari warga setempat ada usulan yang menarik, warga bersedia menutup atau mengurangi sumur artetis apabila Pemkot dalam hal ini PDAM, menyediakan saluran air PAM ke wilayah ini, tentunya dengan harga terjangkau atau yang dapat diangsur untuk biaya penyambungan PAM awalnya dan warga siap di relokasi pindah dengan catatan mendapatkan ganti untung yang sepadan.