Dosen FE USM Berikan Pelatihan Membuat Sabun Deterjen Ramah Lingkungan

SEMARANG- Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Semarang (USM) memberikan penyuluhan dan pelatihan membuat sabun deterjen cair ramah lingkungan kepada ibu-ibu anggota GOW ( Gabungan Organisasi Wanita ) Kabupaten  Semarang pada 3 November 2022.

Tim PkM Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Semarang (USM) terdiri dari Dra. Sri Purwantini, MM, Dr. Drs. Paulus Wardoyo, MM, Dr. dan Dra.Endang Rusdianti, MM. 

Ibu-ibu anggota GOW tersebut diberikan pengetahuan tentang kewirausahaan dan pelatihan tentang  cara membuat sabun deterjen cair yang ramah lingkungan( limbah sabun mudah diurai dalam tanah ).

Menurut Sri Purwantini  bahwa sabun deterjen cair yang ramah lingkungan ini  menyerupai sabun deterjen cair  yang ada dipasaran dengan  merek terkenal.

“Sabun deterjen cair  ini kualitasnya tidak jauh beda dengan sabun deterjen cair yang  biasa di beli ibu ibu selama ini dengan harga yang cukup mahal. Di saat masa  pemulihan pandemi seperti saat ini dimana kondisi keuangan berbeda dengan saat sebelum pandemi, diperlukan  cara untuk bisa mengatur khususnya untuk pengeluaran rutin bulanan.  Salah satunya dengan membuat sendiri sabun deterjen cair dengan maksud agar bisa menghemat. Dengan membuat sendiri biayanya hanya sekitar 40 % dari harga toko,” ungkap Sri Purwantini.

“Disini hanya dibutuhkan KEMAUAN dari ibu ibu untuk mau mencoba  sesuatu yang baru .Dalam membuat sabun deterjen cair yang ramah lingkungan ini hanya dibutuhkan kreativitas ibu ibu dalam  mengkombinasikan bahan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan sabun deterjen cair ini. Bahan  bahan yang dibutuhkan sangat mudah dibeli di toko bahan kimia baik on line atau langsung  datang ke tokonya,” tambahnya.

Sementara itu, dosen Fakultas Ekonmi lainnya, Endang dan Paulus  menyampaikan, pengemasan produk bisa menggunakan botol bekas air mineral ataupun yang baru jika ingin dijual produknya.Keuntungan dari membuat sabun deterjen cair yang ramah lingkungan  sendiri selain harganya jauh lebih murah ( sehingga bisa menghemat pengleluaran rutin bulanan ) ,juga bisa menyesuaikan kualitas yang diinginkan.  Misalnya ibu  yang menginkan busa yang banyak, yang ditangan tidak kering ,yang wangi dan sebagainya bisa dibuat formula sendiri. Yang penting ibu ibu memahami masing masing fungsi dari bahan bahan sabun tersebut.Menurut  Sri Purwantini, pengemasan merupakan salah satu faktor yang penting dalam memasarkan suatu produk .Kemasan yang ekonomis,praktis dan hemat  akan sangat menunjang  yang berkaitan dengan harga  jual suatu produk. Melalui kemasan, pelanggan akan mempertimbangkan  harga  dan kemudahan dalam penggunaaan produk sabun deterjen cair tersebut.

Dijelaskan juga oleh  Paulus dan Endang Rusdianti yang memberikan aspek kewirausahaaannya bahwa kombinasi pemilihan bahan baku yang digunakan  dan ketepatan memilih toko penjual bahan baku akan sangat mempengaruhi kualitas dan harga prouk per liternya. Bahan bahan yang  digunakan untuk membuat formula sabun deterjen cair ramah lingkungan ( mudah diurai dalam tanah ) adalah MES ( Metil Ester Sulfonat, ini golongan Surfaktan Nabati ), texapon, sodiumsulfat, sitrun, pewarna, pewangi, air, pengawet, enzym-ar, gliseril, foomboster, camperlan dan Nacl. 

Selain  bahan utama yaitu MES  bisa dikombinasikan dengan bahan lain seperti Texapon, Emal Nedle.  Untuk itu bagi yang mau memulai usaha membuat sabun deterjen cair ramah lingkungan ini  diperlukan kreativitas dan keberanian berkreasi dalam mencoba formula formula sesuai dengan kualitas yang diinginkannya.Kualitas yang diinginkan tentu saja akan mepengaruhi biaya produksi sabun deterjen cair tersebut dan selanjutnya akan mepengaruhi harga jual produknya. 

Prinsipnya untuk bisa menarik konsumen harga produk harus jauh lebih murah dari merek yang sudah lama ada di pasaran agar konsumen tertarik untuk mencobanya, dan jika konsumen puas tentu terbuka pasar yang lebih luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *