SEMARANG- Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Semarang menyelenggarakan ROOTS DAY di lapangan madrasah yaitu perayaan gerakan anti bulliying yang diikuti oleh seluruh masyarakat sekolah terutama siswa dengan mengucapkan deklarasi sebagai madrasah anti perundungan dan sekaligus pengajian dalam rangka peringatan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad dengan menghadrikan Al Habib Muhammad bin Farid Al Muthahar pada 25 Februari 2023
Program ini merupakan kerjasama UNICEF (United Nations International Childrens Emergency Fund), Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Klaten dengan Direktorat Kurikulum, sarana, kelembagaan & kesiswaan Madrasah (KSKK) Kementerina agama RI dalam upaya menurunkan potinsi bulliying di madrasah dan mewujudkan gerakan pendidikan yang nyaman dalam proses pendidkan & pembelajaran.
Dalam program ini ada 10 madrasah dari seluruh Indonesia yang akan menjadi pilot project diantaranya dari MTsN 1 Kota Semarang, MtsN Rembang dan MAN 1 Kota Semarang.
Program ini diawali dengan mengirimkan 2 guru yaitu Beta Nur Bety Tsany dan Suyatnak untuk mengikuti ToT pelatihan anti buliying pada bulan Oktober than lalu di Surakarta dan ditindaklanjuti dengan melatih 30 siswa agen roots yang terpilih berdasarkan popularitas oleh sebayanya dan ternyata memiliki pengaruh besar dengan maksud agar lebih mudah memberikan pengaruh positif dan pelopor dalam hubungan sosial.
Para agen roots ini mengikuti pelatihan selama 3 bulan dengan mendapatkan materi yang relevan dengan upaya menurunkan potensi bulliying.
Menurut Kepala MAN 1 Kota Semarang H Tasimin bahwa dalam gelaran roots day yang diadakan di MAN 1 Kota Semarang para siswa melakukan deklarasi dengan mengucapkan ikrar bersama-sama dan menandatangani deklarasi sebagai siswa yang akan mewujudkan madrasah dan lingkungan yang bebas bulliying.
“Selain itu juga diadakan pentas seni dan pameran karya agen roots selama mengikuti pelatihan berupa poster, drama, puisi, kreasi hastag, serta photo booth. Untuk menyemarakkan kegiatan ini dihadirkan juga Al Habib Muhammad bin Farid Al Muthohar yang memberikan siraman rohani tentang pencegahan bulliying melalui teladan Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isro’ Mi’roj,” ungkap H Tasimin.
Dra. Hj. Siti Mutmainah, M.Si selaku Plt Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Jawa Tengah juga memberikan ucapan selamat kepada agen roots yang telah mengikuti palatihan sehingga mampu mewujudkan madrasatii jannati untuk seluruh siswa sehingga siswa dapat mandiri, mengembangkan potensinya dan meraih prestasi. Perayaan ini dihadiri oleh delegasi dari LPA Klaten (lembaga perlindungan anak) Cynara Nuraina & Yayasan SETARA Yuli Sulistyanto, Tasimin selaku Kepala Madrasah & jajaran komite sekolah lainnya.
Restu Zuga Pratama selaku ketua Agen ROOTS menyampaikan perasaan bangga karena seluruh agen roots dapat mengikuti seluruh program pelatihan, memperoleh pengalaman dan kepercayaan dalam mengemban tugas menurunkan potensi bulliying dan melaksanakan tugas sebagai pilot project di jawa tengah.
Sementara itu Al Habib Muhammad bin Farid Al Muthohar berpesan agar para siswa MAN 1 Kota Semarang tidak melakukan bulliying terhadap temannya karena merupakan hal tidak terpuji.
“Saya berpesan kepada seluruh siswa MAN 1 Kota Semarang tidak melakukan bulliying dan besok jika saya hadir di madrasah ini lagi tidak lagi mendengar bulliying antar siswa. Jika seseorang melakukan bullying suatu saat juga akan mendapatkan balasan bulliying, jika seseorang membentak orang lain suatu saat juga dia akan dibentak orang, saya berdoa semoga siswa siswi MAN 1 Kota Semarang bisa meneladani akhlaq Rasulullah dan mengamalkannya sehingga ilmu yang dipelajari selama ini menjadi berkah dan manfaat,” ungkap Al Habib Muhammad.