Berita  

Mahasiswa Politeknik Santo Paulus Gelar Pelatihan Ecoprint

Politeknik Santo Paulus Surakarta menggelar pelatihan pembuatan ecoprint pada Minggu (23/1). Kegiatan tersebut digelar dalam serangkaian kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Dusun II, Desa Purbayan, Baki, Sukoharjo.

Kegiatan yang berada di lokasi salah satu rumah warga Perum Kelapa Gading ini disambut antusiasme warga, yang juga merupakan pengrajin batik rumahan yang menggunakan cap dan bahan kimia sebagai pewarna.

Kegiatan dengan pendekatan potensi lokal ini digarap oleh mahasiswa, karena Lokasi tersebut merupakan salah satu daerah Proklim (Program Kampung Iklim) di Kabupaten Sukoharjo. Baca juga https://kampuspedia.id/budikdamber-solusi-budidaya-di-lahan-sempit/

Dosen pembimbing lapang kelompok tersebut Novita Sari SSiT MKes menyatakan, Karena banyak tanaman disekitar lingkungan, maka bisa dimanfaatkan untuk pembuatan batik ecoprint.

“Selain ramah lingkungan, batik eco print terkesan modern dan elegan,” tutur Ajeng.

Penanggung jawab kegiatan Febriyanny Eka Setyowati menyatakan, kegiatan ini didasari oleh semangat peduli lingkungan.

“Dengan semangat peduli lingkungan, kegiatan pelatihan eco print ini digarap”, ujar Febriyanny

Ecoprint berasal dari kata eco atau ekosistem yang berarti lingkungan hayati atau alam dan print artinya cetak. Sistem dengan menjiplak dedaunan dan kemudian merebusnya, mirip seperti proses pembuatan batik, maka sering juga disebut batik ecoprint.

Ketua Proklim Shafira Faradina berpendapat, motif yang dihasilkan oleh sistem ecoprint ini lebih kontemporer dibandingkan batik yang digambar ataupun dicetak dengan motif batik yang klasik.

“Ini adalah potensi yang bisa dikembangkan menjadi unit di Proklim Bunga Raya,” ujar Shafira.