DEMAK- Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Semarang (USM) berkolaborasi dengan Dosen Universitas IKIP Veteran (UNISVET) berhasil meraih Hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendiktisaintek Tahun 2025.
Dalam rangka menindaklanjtuti hal tersebut dan mendukung transformasi digital pelayanan kesehatan di tingkat desa, tim dosen dan mahasiswa pengabdi menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Balai Desa Cabean, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak baru-baru ini.

Kegiatan pengabdian ini diketuai oleh Sulistyorini, S.E., M.M., dengan anggota tim dosen Masine Slahanti, S.E., M.M. dari USM dan Handini Arga Damar Rani, M.Kom. dari UNISVET serta melibatkan tiga mahasiswa USM yaitu Rofi Ardianto, Afshoqul Miftah, dan Etsa Limar Hita.
Menurut ini Sulistyorini, S.E., M.M. bahwa pelatihan ini bertajuk “Implementasi SICANDU: Peningkatan Kualitas Program Integrasi Layanan Primer di Desa Cabean Demak Berbasis Web”
“Program pengabdian ini mengusung inovasi berbasis teknologi, yaitu implementasi SICANDU (Sistem Informasi Cabean Posyandu), sebuah aplikasi web yang dikembangkan untuk mendukung integrasi layanan kesehatan primer (Ibu hamil, balita, remaja dan lansia) dengan tujuan memonitoring, membantu pencatatan, pemantauan, dan pelaporan layanan primer secara digital,” ungkap Sulistyorini, S.E., M.M..
“SICANDU dirancang khusus untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh kader posyandu dan petugas kesehatan di lapangan, seperti keterbatasan pencatatan manual, sulitnya integrasi data, dan keterbatasan akses informasi antar Lembaga,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kolaborasi antara dosen dan mahasiswa ini merupakan bagian dari komitmen perguruan tinggi dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 40 peserta, terdiri dari kader kesehatan desa, Lurah Desa Cabean, sekertaris desa, bidan desa, serta perwakilan dari Puskesmas Kecamatan Demak. Antusiasme peserta tampak sejak awal kegiatan, yang dibuka secara resmi oleh Ibu Lurah Desa Cabean (Ibu Emi Marliana).
Dalam sambutannya, Emi Marliana menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif dan kontribusi nyata dari tim pengabdian yang telah memperkenalkan teknologi informasi berbasis web untuk mendukung layanan kesehatan di desa.
Tidak hanya menghadirkan teknologi digital, tim pengabdi juga memberikan bantuan berupa alat-alat kesehatan untuk menunjang kegiatan Posyandu Integrasi Layanan Primer. Bantuan tersebut antara lain terdiri dari timbangan bayi digital, pengukur tinggi badan, tensimeter digital, alat cek kesehatan, alat ukur perut, kepala dan lengan serta perlengkapan skrining dasar lainnya.
Bantuan ini diserahkan secara simbolis kepada ibu lurah, bidan desa pada 2 wilayah desa cabean, kader dan perwakilan desa sebagai bentuk dukungan nyata terhadap peningkatan kualitas layanan posyandu.
Dalam sesi utama kegiatan, tim pengabdian memberikan pelatihan intensif mengenai cara penggunaan aplikasi SICANDU, mulai dari tahap login, input data anak, ibu hamil, dan lansia, hingga bagaimana mencetak laporan dan grafik perkembangan kesehatan. Peserta juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya integrasi data layanan primer sebagai dasar pengambilan keputusan di tingkat desa maupun puskesmas.
Selain pelatihan teknis, kegiatan juga diisi dengan diskusi interaktif dan sesi tanya jawab antara peserta dan tim pengabdian. Banyak kader menyampaikan pengalaman mereka selama bertugas dan tantangan yang dihadapi dalam pencatatan manual, yang selama ini menjadi hambatan dalam efektivitas pelayanan. Dengan adanya SICANDU, para kader merasa lebih terbantu karena sistem ini memungkinkan pencatatan yang lebih cepat, akurat, dan terdokumentasi dengan baik.
Kegiatan ini juga menjadi ajang transfer pengetahuan dan keterampilan digital, yang sangat penting dalam era transformasi digital saat ini. Peran serta mahasiswa dalam mendampingi para kader juga menciptakan interaksi positif dan membangun semangat gotong royong lintas generasi dalam mendukung pembangunan kesehatan masyarakat.
Di akhir kegiatan, dilakukan simulasi penggunaan SICANDU secara langsung oleh para kader dengan didampingi oleh mahasiswa. Pada kegiatan ini tim pengabdi meminta masukan pada bidan desa serta kader untuk melengkapi menu pada aplikasi SICANDU yang dibutuhkan dan menambah hal-hal yang belum ada pada SICANDU yang akan dilengkapi sebagai tindak lanjut.
Sulistyorini menambahkan bahwa sebagai tindak lanjut, tim pengabdian akan melanjutkan kegiatan sebagai tindak lanjut kelengkapan pada aplikasi SICANDU dan berkomitmen untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap pemanfaatan sistem SICANDU di Desa Cabean. Diharapkan, model ini dapat direplikasi di desa-desa lain di wilayah Kabupaten Demak sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan primer secara terintegrasi dan berkelanjutan.
“Kegiatan pengabdian ini tidak hanya menjadi sarana edukasi dan peningkatan kapasitas kader, tetapi juga menjadi contoh nyata kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam menciptakan solusi inovatif berbasis kebutuhan lokal. Dengan implementasi SICANDU, Desa Cabean kini selangkah lebih maju dalam mewujudkan layanan kesehatan yang lebih berkualitas, transparan, dan berdaya saing,” pungkas Sulistyorini.