Siswa MAN 1 Kota Semarang Raih Juara 1 dan 3 Krenova

SEMARANG- Siswa MAN 1 Kota Semarang  berhasil meraih juara 1 dan 3 pada lomba Kreatifitas dan Inovasi (Krenova)  yang digelar oleh Pemerintah Kota Semarang kategori pelajar baru-baru ini.

MAN 1 Kota Semarang  mengirimkan dua tim yaitu tim Inovasi LATHI Media Pembelajaran Huruf Hijaiyah dan Tilawah Bagi Tunanetra dengan anggota tim Nada Kamilia Az-Zahra XII MIPA 6, Jullanar Fainuza Rahma XII MIPA 6, Keisha Farras Syahla XI, Muhammad Alaika XII MIPA 2, dan Evan Abimanyu XI dengan Guru Pembimbing Aris Fachrudin, S.Si. M.Pd berhasil meraih juara 1.

Sementara tim kedua yaitu Inovasi:ECOTEPAFOAM” Styrofoam Ramah Lingkungan Dari Ampas Tempe Dan Pati dengan anggota Rafa Fiantika (XI MIPA 4), Arganta Ratra Apriawan XI MIPA 3, Khanza Safira Absa(X 8), Amrina Rosada Anastasya(X-8), Muhammad Fajar(X-11) , dan Guru Pembimbing  Ellya Nur Chasanah, SPd, M.Sc meriah juara 3.

Menurtu Aris Fachrudin, S.Si. M.Pd  bahwa pendidikan Al-Quran merupakan satu hal yang vital bagi seorang muslim. Dengan kemampuan membaca al-Quran merupakan Langkah awal untuk memahami secara utuh ajaran Islam.

“Peran orang tua merupakan satu hal yang dibutuhkan untuk mengenalkan pendidikan membaca al-Quran sejak dini. Namun terdapat permasalahan yang signifikan bagi orang tua yang memiliki anak penyandang disabikitas golongan tunanetra. Dengan adanya permasalahan tersebut, muncul solusi yang kami tawarkan yakni dengan adanya alat LATHI. LATHI merupakan media pembelajaran berbasis teknologi yang menggunakan huruf Braille Hijaiyah dengan input Push Button serta output audio,” ungkap Aris Fachrudin, S.Si. M.Pd  .

“Inovasi Lathi diharapkan dapat berkontribusi positif dalam memfasilitasi pembelajaran Al-Qur’an bagi penyandang tunanetra dan mengurangi hambatan mereka dalam belajar huruf hijaiyah. Evaluasi menunjukkan bahwa Lathi memiliki desain yang lebih praktis dan ramah pengguna dibandingkan alat pembelajaran sebelumnya,” tambahnya.

Ia menambhakan dengan prospek bisnis yang menjanjikan, Lathi dapat diterapkan secara luas melalui kerja sama dengan sekolah, panti asuhan, dan lembaga kesejahteraan sosial, memberikan dampak sosial yang signifikan serta memperluas akses pendidikan agama bagi penyandang tunanetra di era digital.

Sementara Ellya Nur Chasanah, SPd, M.Sc mengatakan bahwa kondisi lingkungan yang semakin lama semakin tercemar, penggunaan styrofoam memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Styrofoam adalah bahan polimer yang sulit diuraikan dan membutuhkan berjuta juta tahun untuk dapat terurai serta mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan. Hal ini memberikan dampak negatif bagi lingkungan, hewan dan manusia. ECO TePa Foam hadir dengan sebuah styrofoam ramah lingkungan.

“Karya yang kami tawarkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan ECOTePaFoam dapat mengurangi penggunaan kemasan makanan sekali pakai yang dapat merusak lingkungan. Karena, lingkungan hidup merupakan titipan dari Maha Pencipta yang harus di jaga dan rawat untuk diwariskan kepada generasi berikutnya, sehingga dibutuhkan inovasi yang tidak hanya memudahkan hidup, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan manfaat yang lebih luas,” ungkap Ellya Nur Chasanah, SPd, M.Sc.