KAMPUSPEDIA.ID – 11 Maret 2020 Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi karena penyebarannya di seluruh dunia dan mematikan. Masalah tersebut tidak hanya mengakibatkan krisis sektor kesehatan namun juga krisis multidimensi dengan dampak penurunan PDB global sebesar US$ 8,8 triliun.
G20 sebagai platform multilateral penghubung negara-negara ekonomi terbesar dunia selayaknya hadir untuk menyelesaikan persoalan global yang sedang dihadapi. Ini sejalan dengan tujuan didirikannya organisasi G20 sebagai upaya menemukan solusi krisis keuangan global 1997-1999. Pada krisis 2008, G20 juga hadir membantu mengubah tata kelola keuangan global dengan mengeluarkan paket koordinasi stimulus fiskal dan moneter besar-besaran.
Presidensi G20 Indonesia 2022 mengambil tema “Recover Together, Recover Stronger” atau “Pulih Bersama, Bangkit Lebih Hebat” dengan tiga isu prioritas sistem kesehatan dunia, transformasi ekonomi dan digital, dan transisi energi. Untuk mengimplementasikan isu prioritas transisi energi, Arifin Tasri selaku Menteri ESDM menyusun isu prioritas turunan berupa akses, teknologi, dan pendanaan.
Energi terbarukan pilihannya beragam dan jumlahnya melimpah namun jarang tersedia dengan sumber yang mencukupi di dekat pemukimam penduduk padat. Akibatnya, kondisi geografis yang sulit menimbulkan tantangan aksesibilitas dan keterjangkauan ekonomi.
Untuk itu dibutuhkan strategi teknologi untuk menghubungkan tantangan aksessibilitas geografis tersebut. Ada dua kondisi geografis yang menjadi diperhatikan utama yaitu kawasan terpencil dan jumlah penduduk kecil serta kawasan jumlah penduduk besar.
Jaringan energi listrik untuk masyarakat terpencil dan jumlah penduduk kecil, penggunaan teknologi off-grid (jaringan listrik mandiri) atau mini-grid (jaringan listrik skala kecil) lebih murah dan lebih mudah dipasang daripada teknologi on-grid (jaringan listrik terpusat).
Ini sesuai dengan kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang kecil pada tiap-tiap pulaunya. Gografis lainnya di berbagaia belahan dunia seperti pegunungan, hutan, gurun, dan sebagainya memiliki karakteristik sama yaitu terpencil, jumlah penduduk kecil, dan sulit dijangkau.
Penggunaan off-grid akan menghemat biaya pemasangan kabel yang terlalu panjang serta meniadakan gardu listrik dan perangkat pendukung on-grid lainnya. Namun, small-grid dan off-grid masih membutuhkan perangkat pendukung baterai sebagai penyimpanan energi untuk menjaga stabilitas daya.