UNGARAN – Kejahatan digital kembali memakan korban, seorang warga Kelurahan Beji, Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang, mengalami tekanan mental berat akibat menjadi korban penipuan investasi bodong. Tragisnya, korban dilaporkan mengalami stres berat setelah terjerat praktik penipuan tersebut. Peristiwa ini membuka mata banyak pihak akan pentingnya edukasi mengenai kejahatan digital di tengah derasnya arus transformasi teknologi maupun investasi bodong.
Menanggapi kondisi tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Semarang (USM) yang sedang melaksanakan pengabdian di Kelurahan Beji mengambil langkah konkret melalui kegiatan penyuluhan bertajuk “Edukasi Bahaya Phishing, Scamlink, dan Pinjaman Online Ilegal” yang digelar di Kantor Kelurahan Beji pada Jumat, 11 Juli 2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap berbagai bentuk penipuan digital yang semakin marak dan menargetkan warga yang memiliki literasi digital rendah. Melalui kegiatan tatap muka yang interaktif, warga diajak mengenali ciri-ciri kejahatan digital, memahami dampaknya, dan mengetahui langkah-langkah pencegahan serta upaya hukum yang dapat ditempuh apabila menjadi korban.
Sosialisasi ini menghadirkan narasumber Dosen Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) yang juga kepala Satuan Komunikasi dan Teknologi Informasi (SaKTI ) USM Soiful Hadi, S.T., M.Kom., yang secara komunikatif memaparkan subtema “Kenali Bahaya Phishing, Scamlink, dan Pinjaman Online Ilegal.”
Materi disampaikan secara aplikatif dan mudah dipahami masyarakat, mulai dari pengertian kejahatan digital, modus-modus penipuan yang kerap terjadi, hingga kiat mengenali tautan mencurigakan dan membedakan layanan keuangan legal dan ilegal.
Menurut koordinator KKN Viriya Sasana bahwa melalui format talk show, pemaparan materi, dan sesi tanya jawab, peserta aktif berdiskusi seputar pengalaman pribadi maupun informasi yang selama ini belum dipahami. Tak sedikit warga yang merasa tercerahkan setelah mengikuti kegiatan ini, terutama karena banyak dari mereka sebelumnya belum mengetahui bahwa tautan promosi dan aplikasi pinjaman yang mudah diakses bisa berujung pada kerugian finansial dan psikologis.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di sini, tetapi bisa menjadi awal dari meningkatnya kesadaran digital warga Beji, serta mengurangi risiko korban kejahatan siber di masa depan,” ujar Viriya Sasana.
“Kegiatan ini juga menjadi pengingat bahwa peran mahasiswa sebagai agent of change sangatlah penting dalam mendorong terciptanya masyarakat yang lebih cakap digital, tanggap terhadap ancaman siber, dan mampu menjaga data pribadi secara bijak. Para mahasiswa tidak hanya hadir sebagai pendidik, tetapi juga sebagai penghubung antara dunia akademik dan kebutuhan riil Masyarakat,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN USM turut menegaskan komitmen mereka dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, sekaligus mendukung upaya kolektif membangun ruang digital yang aman dan inklusif.
Sementara itu Soiful Hadi dalam paparannya menyampaikan tentang perlunya kesadaran digital warga Beji agar terhindat dari kejahatan digital baik phising, scamlink, pinjol illegal maupun investasi bodong dan masyarakata harus tau bedanya dari masing-masing kejahatan digital.
“Phishing dan scam link adalah dua jenis penipuan online, namun memiliki perbedaan dalam cara kerjanya. Phishing biasanya melibatkan upaya untuk mencuri informasi pribadi seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data login dengan menyamar sebagai pihak yang terpercaya melalui tautan palsu atau situs web tiruan. Sementara itu, scam link bisa merujuk pada berbagai jenis penipuan online yang memanfaatkan tautan untuk tujuan jahat, termasuk mencuri uang, menyebarkan malware, atau melakukan penipuan lainnya melalui sebuah link penipuan,” ungkap Soiful.
“Masyarakat jangan mudah tergoda jika mendapatkan WA atau SMS mendapatkan hadiah mobil atau motor namun ujung-ujungnya adalah penipuan, yang perlu diperhatikan adalah jika suatu tawaran itu ttidak masuk akal misal beli motor baru dengan harga normal 25 juta cukup membayar 15 juta, dan investasi dijanjikan 100% keuntungan itu semua adalah hal yang tidak logis, dan kita harus waspada serta jangan mudah tergiur agar selamat dari penipuan. Jika tidak paham atau ragu terhadap informasi yang didapat bisa konsultasi ke oranglain yang lebih mengetahui agara terhindar dari kejahatan digital,” tambahnya.