Kemudian pada sesi II yang mengusung topik “I’m Positive – How to Stay Positive in a Work Environment”, Kukrit SuryoWicaksono menerangkan Di tengah transisi/ perubahan jaman dan perkembangan teknologi yang luar biasa pesat, sumber daya manusia dituntut untuk terus adaptif, inovatif, dan solutif..
“Menjadi sumber daya yang memiliki kemampuan adaptasi yang baik serta solutif akan mempermudah pencapaian karir baik dalam dunia pekerjaan ataupun wirausaha,” terang Kukrit.
BACA JUGA : Rektor USM Terima Penghargaan PWI Jateng Awards 2022
“Sebagai contoh saat ini, bagi Kukrit sebagai pengusaha, dalam melakukan rekrutmen karyawan, goodlooking bukan menjadi satu kriteria utama bagi para perusahaan untuk merekrut karyawan, tetapi bagaimana karyawan memiliki kemampuan good communication dan memiliki ide-ide yang inovatif serta dapat memberikan solusi bagi kemajuan perusahaan ini akan lebih menjadi daya tarik,” lanjutnya.
Selanjutnya Muhammad Arif Surana mengatakan, untuk dapat menjadi seorang yang positif dan mampu bertahan di dunia kerja, seorang harus memiliki komitmen, konsisten, persisten, dan memiliki respect yang tinggi.
“Untuk dapat menjadi seorang yang positif dan mampu bertahan di dunia kerja, seorang harus memiliki komitmen, fokus terhadap tujuan dan apa yang dikerjakan, memiliki respect yang tinggi, konsisten, dan persisten,” terang Arif.
“Selain itu, disisi lain perusahaan atau tempat bekerja juga dapat mengadopsi science of happiness atau positive psychology untuk dapat memperbaiki situasi dan memfasilitasi karyawan agar fenomena yang sangat positif dapat mengarah pada pengembangan kekuaran karyawan,” tandas Arif.
Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan bekal berupa pemahaman pentingnya memiliki softskill yang diperoleh melalui sharing session dengan narasumber yang kompeten pada bidangnya/ telah memiliki banyak pengalaman dalam dunia kerja.