KAMPUSPEDIA.ID – Program Studi S-1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Semarang (USM) menggelar lokakarya kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Sebagai bentuk dari Implementasi program Kurikulum MBKM kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) baru-baru ini.
Implementasi ini sebagai wujud memberikan kebebasan hak belajar diluar kampus kepada mahasiswa, dan lokakarya ini merupakan salah satu rangkaian acara Dies Natalis ke-34 USM dan dihadiri oleh Tim Kurikulum MBKM Teknik Elektro USM, Senat Fakultas Teknik, dosen, stakeholders,Alumni, dan mahasiswa TE USM.
Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik USM Purwanto, ST.,MT dan memberikan apresiasi terhadap terselenggaranya lokakarya ini.
Lokakarya dilaksanakan dalam dua sesi yaitu sesi pertama berupa pemaparan struktur dan rancangan kurikulum MBKM Prodi TE USM oleh Kaprodi Titik Nurhayati,ST.,M.Eng, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber DR. Sisdarmanto Adinandra,ST.,M.Sc.,PhD selaku wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Adapun sesi kedua adalah diskusi dengan dosen, alumni daan stakeholder dari kalangan akademisi, instansi, praktisi dan professional dengan moderator Ari Endang Jayati, ST.,MT dosen USM yang merupakan kandidat doktor bidang Telekomunikasi.
“Dalam rangka mempersiapkan akreditasi prodi oleh LAM (Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi) bidang Teknik maka kurikulum MBKM Teknik Elektro USM sebaiknya mengacu pada IABEE (Indonesian Accreditation Board for Engineering Eduction yang didirikan oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dengan menggunakan istilah profil lulusan sebagai Profil Profesional Mandiri” ungkap Adinandra.
Menurutnya komposisi mata kuliah ke-elektro-an yang meliputi EE Core + EE Depth+ EE Breadth harus diperhatikan dengan minimal 30 sks/20% adalah mata kuliah basic science, selain itu Proses Capstone Design menjadi hal yang penting dalam menghasilkan lulusan Teknik elektro yang professional, sehingga Semua matakuliah tersebut harus tergambar dalam kurikulum berbasis luaran atau OBE (Outcome Based Education).
“Implementasi Kurikulum MBKM sejatinya ada 2 aliran yaitu MBKM dilaksanakan pada semester-semester tertentu saja (ditentukan prodi) dan MBKM dapat dilaksanakn kapan saja yang prinsipnya menggunakan kesetaraan (konversi)” imbuhnya.