Menko Polhukam Sampaikan Kuliah Umum Wawasan Kebangsaan di USM

KAMPUSPEDIA.ID – Meko Polhukam R.I. yang sekaligus Ketua Dewan Penyantun USM Prof Dr Moh Mahfud MD SH SU MIP menyampaikan kuliah umum tentang wawasan kebangsaan pada acara Studium Generale dengan tema “Peranan Perguruan Tinggi dalam Memperkuat Wawasan Kebangsaan di Masa Pandemi” di Auditorium Ir Widjatmoko Universitas Semarang (USM) pada Rabu (20/10).

Kegiatan yang dimoderatori Kapolda Jateng Irjen Pol Drs Ahmad Luthfi SH SSt MK ini dihadiri Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof Sudharto P Hadi MES PhD, Ketua Pengurus  Yayasan Alumni Undip Prof Dr Ir Kesi Widjajanti SE MM, Rektor USM Andy Kridasusila SE MM, para rektor dan para dekan fakultas hukum perguran tinggi di Jateng.

Ketua Panitia Dr Junaedi mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kontribusi perguruan tinggi dalam mengimplementasikan wawasan kebangsaan di masa pandemi.

“Hal ini penting mengingat peranan perguruan tinggi masih bdianggap elum maksimal dalam upaya meningkatkan wawasan kebangsaan, sehingga kami menggelar stadium generale ini diikuti lebih dari 2.000 peserta dari berbagai kampus dan intasnsi” ungkap Juaedi.

Sementara Prof Dr Moh Mahfud MD menyampaikan bahwa tema pada stadium generale ini tentu sangat relevankita perbincangkan dalam situasi berat yang melanda dunia saat ini, termasuk Indonesia. Kita dihadapkan pada sebuahkondisi di mana di satu pihak  kita harus berjuang keras agar tetap dapat hidup sehat dan terhindar dari  Covid-19 dengan cara membatasi mobilitas, dan pada saat yang sama kita juga harus berjuang untuk tetap dapat memenuhihak-hak dasar warga  negara  dengan cara mempertahankan mobilitas warga. Sebuah dilema kehidupan yang tentu tidak sederhana bagi sebuah negara, termasuk Indonesia.

“Kita berikhtiar bersama untuk saling membantu dan bergandengan tangan agar bisa segera keluar dari tekananpandemi, sehingga berbagai persoalan kehidupan bangsa yang dihadapi segera dapat dijawab dengan baik, dalam kaitan inilah, peran lembaga pendidikan tinggi sebagai “sarang” para ilmuwan sangat dibutuhkan dalam memperkuat wawasan kebangsaan, khususnya di masa pandemi Covid-19 ini” ungkap Mahfud MD.

Mahfud menambahkan salah    satu    tantangan    yang    dihadapi    dalam    menjaga keberlanjutan sebuah bangsa adalah membangun jiwa anak bangsa. Keberhasilan membangun jiwa anak bangsa yang memahami   dan mencintaibangsa dan negaranya sendiri merupakan kunci dalam menjaga keberlangsungan negara. Kekuatan  negara  akan keropos  bilamana  anak  bangsanya sendiri tidak memahami dan mencintai bangsa dan negaranya. Oleh karena itu,upaya konsisten dan berkelanjutan dalam memberikan  dan  meningkatkan  pemahaman  tentang kebangsaan atauwawasan kebangsaan mesti terus dilakukan.

Menurutnya wawasan kebangsaan bangsa Indonesia lahir ketika bangsa ini berjuang untuk keluar dari penjajahan.Meski pada awalnya perjuangan   bersifat   kedaerahan,   lokal,   bahkan   kelompok, namun kesadaran kolektif bangsakemudian tumbuh bersama seiring dengan beratnya tantangan dan sekaligus persamaan nasib sebagai bangsa terjajah.Bersatunya berbagai elemen bangsa tanpa memandang perbedaan suku, agama, dan etnis ini menemukanmomentumnya pada tanggal 28 Oktober 1928, yang dikenal sebagai hari Sumpah Pemuda. Ikrar satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan   menjadi   wujud   wawasan   kebangsaan   sebagai tonggakberdirinya bangsa Indonesia.