SEMARANG – Universitas Semarang (USM) bersama Forum Santri Lintas Profesi menggelar “Ngaji dan Dialog” bersama KH Munif Muhammad Zuhri, pada Jumat, 16 Februari 2024, di Auditorium Prof. H. Muladi, S.H., M.H, Gedung Menara USM.
Dalam pengajian tersebut, KH Munif atau biasa disapa Mbah Munif mengatakan forum silaturahmi lembaga pendidikan tinggi telah lama ada dengan tujuan mendorong komunikasi dan bersinergi untuk bersama membangun negeri yang indah, damai, dan penuh kerukunan.
Pengasuh Pondok Pesantren Girikusumo Mranggen Demak ini mengungkapkan cita-cita baik dimulai dari ilmu, karena ilmu adalah cahaya yang menerangi kehidupan. Pentingnya sektor pendidikan dalam memastikan keberhasilan cita-cita tersebut tidak dapat diabaikan.
“Bahwa forum santri lintas profesi ini dihadiri oleh para masyayikh, dan orang orang dari berbagai kalangan profesi, seperti akademisi, praktisi hukum, praktisi keuangan, TNI, POLRI, dan berbagai kalangan prodesi lain. Forum Ini sebenarnya sudah lama dan tujuan utamanya adalah supaya ada komunikasi dan silaturahmi, karena semua memilki kepentingan yang sama, yakni ingin membangun negeri, agar menjadi negeri yang indah negeri yang damai dan penuh kerukunan,” dawuh Mbah Munif.
“Cita-cita yang baik adalah harus diawali dari ilmu, karena disebutkan bahwa ilmu adalah cahaya. Ketika dalam kehidupan ini tidak ada cahaya maka akan gelap, ketika matahari terbenam alam pun menjadi gelap, ketika bulan tidak tampak langit pun menjadi gelap, pikiran dan hati ini ketika tidak ada cahaya kita pun akan menjadi gelap mata, maka sektor pendidikan menurut saya di negeri ini adalah sektor yang paling harus diperhatikan,” lanjutnya.
Sementara Rektor USM, Dr Supari ST MT menyampaikan kebahagiannya atas acara ngaji bersama KH Munif dihadiri oleh berbagai perguruan tinggi Kota Semarang, sambil berharap agar pembelajaran tidak hanya berfokus pada teori semata, melainkan juga pada penerapan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan. Dia juga menekankan perlunya kontribusi lebih lanjut dalam memajukan pendidikan, merujuk pada pesan dan dawuh dari KH Munif yang menegaskan pentingnya memulai perbaikan negeri ini dari sektor pendidikan.
“Saya merasa sangat bahagia bahwa USM menjadi tuan rumah sesi ngaji dan dialog bersama KH Munif. Dalam pengajian ini hadir juga dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Kota Semarang antara lain USM, Undip, Unnes, Unissula, UIN Walisongo, Udinus, Upgris dan lain-lain, saya berharap ke depan kita semua tidak hanya mempelajari teori semata, tetapi juga menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan dengan sungguh-sungguh,” ungkapnya.
“Pengajian bersama Mbah KH Munif ini merupakan yang pertama tetapi saya berharap bukan yang terakhir, karena sepertinya masih banyak yang perlu kita lakukan dalam menyumbangkan ide-ide untuk memajukan pendidikan, sebagaimana yang disampaikan Mbah Yai bahwa upaya memperbaiki negeri ini harus dimulai dari sektor pendidikan,” tandasnya.