SEMARANG,KAMPUSPEDIA.ID – Universitas Semarang (USM) menambah jumlah guru besar usai mengukuhkan Prof Dr Ir Haslina, M.Si sebagai Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) USM di Auditorium Widjatmoko USM, pada Selasa, 13 Desember 2022.
Dengan dikukuhkannya Prof Haslina sebagai guru besar, maka saat ini USM memiliki tujuh profesor.
Ke-7 profesor itu adalah Prof Dr Kartini Sudjendro SH (alm), Prof Dr Pahlawansjah Harahap SE MM, Prof Dr Hardani Widhiastuti, Prof Dr Ir Kesi Widjajanti SE MM, Prof Dr Mudjiastuti Handajani ST MT, Prof Dr Ir Sri Budi Wahyuningsih MP, dan Prof Dr Haslina MSi.
Hadir dalam pengukuhan tersebut antara lain, Rektor USM Dr Supari ST MT, Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof Sudharto P Hadi, Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip Ir Soeharsojo IPU, Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof Dr Ir Kesi Widjajanti SE MM, Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jateng Bimo Widyo Handoko SH MH, Ketua Senat USM Prof Dr Hardani Widhiastuti.
Selain itu hadir tamu kehormatan Prof Dr Ir Bambang Pujiasmanto, M.S (UNS), Prof Dr Ir Novizar Nazir MSi (Univ Andalas Padang), Prof Dr Ir Anang M Legowo MSc (Undip), Prof Dr Ir V Priyo Bintoro MAgr serta sejumlah kolega.
Dalam kesempatan ini, Prof Haslina menyampaikan pidato ilmiah dengan judul ”Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan melalui Teknologi Pengolahan Pangan Berbasis Komoditas Lokal”.
“Indonesia merupakan negara yang kaya kekayaan alam. Diperlukan suatu teknologi pengolahan pangan berbasis komunitas lokal untuk mengatasi ancaman krisis pangan global,” tutur Prof Haslina mengawali pidato.
“Salah satu komunitas lokal yang berpotensi untuk dikembangan jadi pangan nasional ialah jagung,” ujarnya.
Untuk inovasi pangan dari hulu ke hilir dengan penduduk 270 juta jiwa kita membutuhkan banyak pangan.
Menurutnya jagung dapat dibudidayakan di seluruh dunia. Jagung juga memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi.
“Jagung memiliki kandungan gizi yg bermanfaat bagi tubuh. Jateng merupakan sentra jagung nasional. Produksi mengalami kenaikan signifikan dalam 20 tahun terakhir,” paparnya.
Prof Haslina juga menuturkan strategi dalam mendukung pangan berkelanjutan ada tiga yakni ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan dan kemanfaatan pangan.
Sementara itu Rektor Universitas Semarang, Dr Supari ST MT mengatakan, Prof Haslina adalah profesor pertama yang dia kukuhkan.
”Prof Haslina adalah profesor pertama yang saya kukuhkan selama satu tahun menjabat sebagai rektor USM,” terangnya.
Pihaknya menambahkan, seluruh petinggi Universitas Semarang meyakini bahwa sumber daya manusia adalah indikator kunci untuk kemajuan USM.
”Universitas Semarang telah menetapkan 73 indikator kinerja utama yang masih dibahas detailnya untuk mencapai tujuan USM unggul di bawah naungan Yayasan Alumni Undip,” terangnya.
Dia beserta jajarannya bersedia menyalurkan semua energi, sumber daya, finansial prioritas untuk mencapai USM unggul dalam waktu dekat.
Sedangkan Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof Sudharto P Hadi dalam sambutannya berharap pencapaian Prof Halisna bisa diikuti rekan lainnya.
Pihaknya juga berharap Prof Haslina menjadi rujukan dalam ketahanan pangan untuk mewujudkan pangan berkelanjutan.
“Pidato pengukuhan saya kira merupakan topik hangat saat ini, ada 3 masalah besar yang dihadapi dunia, pertama pangan lalu energi juga iklim. Semoga Prof Halisna jadi salah satu kunci ujung tombak Jateng untuk ketahanan pangan,” jelasnya.
Sebagai informasi, Prof Haslina telah mengabdikan dirinya di Universitas Semarang sebagai dosen sejak lulus sarjana S1 tahun 1989 hingga saat ini.
Sejak tahun 2013 sebanyak 12 penelitian telah dilakukan. Penelitian terbaru Prof. Haslina berjudul ”Optimasi Suhu dan Lama Waktu Ekstraksi Tepung Buah Bakau Hitam dengan Metode Ultrasonic Assisted Extraction”.
Selama menjadi dosen, lulusan doktor Universitas Sebelas Maret Surakarta itu telah memiliki 25 publikasi yang terbit di jurnal nasional, internasional, dan internasional bereputasi sejak 2011.
Sementara Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jateng Bimo Widyo Handoko SH MH mengatakan ikut bangga dan bersyukur atas bertambanhya Guru Besar di USM.
“Saya bangga dan bersyukur atas bertambahnya Guru Besar di USM, hal ini akan mendorong bertambahnya jumlah Guru Besar di LLDIKTI VI. Saat ini ada 120 orang Guru Besar, dengan banyaknya perguruan tinggi di Jateng membuat peta kita semakin kuat terutama Kota Semarang menjadi kota tujuan belajar di Jawa Tengah,” ungkap Bimo Widyo Handoko.