KAMPUSPEDIA.ID – ”Ecopreneurship adalah salah satu wujud usaha yang berbasis Green Economy,” kata Guru Besar Fakultas Ekonomi Profesor Dr Ir Kesi Widjajanti SE MM dalam Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh Pascasarjana USM, baru-baru ini.
”Green economy yang saya kutip dari United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2011 adalah ekonomi yang menghasilkan peningkatan kesejahteraan sosial dengan mengurangi risiko lingkungan dan kelanggkaan sumber daya alam. Green Economy harus berpegang pada prinsip rendah karbon, efisiensi sumber daya dan inkusif secara sosial,” ujar pemilik Djajanti House.
Dasar green economy ini membentuk trend usaha yang disebut ecopreneurship. Ecopreneurship adalah istilah yang sedang trend, karena usaha yang dilakukan oleh pelaku bisnis memiliki komitmen tidak merusak lingkungan atau ramah lingkungan.
BACA JUGA : Zhafira Lolos Jadi Finalis Duta Bahasa Jateng 2022
”Ecopreneurship ini sesuai dengan tujuan yang terkandung dalam green economy, yaitu ekonomi bagus, sosial bagus, dan ramah terhadap lingkungan sehingga dapat menumbuh hijaukan lingkungan yang lebih baik,”katanya.
Dia mengatakan, salah satu trend wirausaha seperti ini yang dapat membuat recovery economy Indonesia lebih baik tanpa merusak lingkungan.
”Ecopreneurship tidak lepas dari strategi green inovation, misalnya menggunakan pewarna alami untuk proses pembuatan batik atau kemasan produk menggunakan bahan selain plastik yang ramah lingkungan,” ungkapnya.
Menurutnya, ada beberapa contoh ecopreneurship guna terwujud green economy di antaranya restoran tepi sawah, usaha batik yang pembuatannya menggunakan bahan recycle dan pewarna yang ramah lingkungan, serta menggunakan pemasaran yang ecomarketing.
Produk-produk yang ramah lingkungan ini memiliki keunggulan tersendiri dimata konsumen, sehingga memiliki daya saing yang tinggi.
”Saya menyimpulkan bahwa produk-pruduk eco yang berbasis green economy memiliki peluang untuk bisa meningkatkan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif, yang akhirnya negara Indonesia akan memiliki daya saing tinggi dimata konsumennya,” kata Owner Djajanti Galery Batik.