FTP USM Gelar Lokakarya Peninjauan Kurikulum

KAMPUSPEDIA.ID – Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Semarang (USM) menggelar Lokakarya Kurikulum dengan tema “Peninjauan Kurikulum 2018 dan Penyusunan Kurikulum MBKM 2021” yang diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Cloud Meetings dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di Ruang Sidang FTP – USM Gedung V, Sabtu (21/8).

Kegiatan lokakarya kurikulum ini menghadirkan narasumber Dr. Ir. Muhammad Nur Cahyanto, M.Sc. (Kaprodi S2 Imu dan Teknologi Pangan UGM) dengan moderator Ir. Dewi Larasati, M.Si. 

Kegiatan ini diikuti berbagai elemen antara lain dosen Fakultas Teknologi Pertanian USM, Badan Penjaminan Mutu (BPM) USM, Dinas Pertanian Kota Semarang, Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri, PT Indofood Sukses Makmur, PT Perkebunan Teh Tambi Wonosobo, Pimpinan Mie Ongklok Instant, dan Pimpinan Yuasa Food Wonosobo.

Selain itu lokakarya juga diikuti oleh Ketua Jurusan Teknologi Pangan Universitas PGRI Semarang, Ketua Jurusan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang, Ketua Jurusan Teknologi Pangan Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Pengurus IKA FTP USM dan Alumni, dan Orma Fakultas Teknologi Pertanian USM..

Dalam sambutan saat pembukaan, Rektor USM Andy Kridasusila, SE, MM. menuturkan di awal tahun 2020 kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadikan kita sebagai civitas akademika di Perguruan Tinggi sebuah entitas berupaya mencerdaskan anak bangsa agar mengikuti kebijakan tersebut. 

“Saya sangat berterima kasih dan sangat mengapresiasi bahwa FTP USM sudah siap untuk melakukan perubahan-perubahan tersebut dalam menyelenggarakan peninjauan kurikulum 2018 dan penyusunan kurikulum MBKM 2021” ungkap Andy.

“Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu di forum Rektor seluruh Indonesia menyampaikan konteks MBKM dan kurikulumnya termasuk pemerintah mengalokasikan sejumlah dana untuk program-program yang terkait dengan MBKM yang mengharapkan mahasiswa nantinya selain mempunyai kompetensi juga kompetensi tersebut match dengan dunia usaha yang sebenarnya ini sudah dilakukan sejak dulu jamannya Pak Menteri Wardiman dikenal dengan link and match kemudian kebijakan Menteri berikutnya mengenai DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) yang mungkin dipertegas oleh Kementerian sekarang di mana kita harus mempersiapkan percepatan-percepatan untuk mahasiswa kita di dalam berkompetisi untuk menghasilkan SDM yang mampu bersaing secara internasional”, imbuhnya.

Dekan FTP USM  Dr. Ir. Haslina, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan pada kondisi pandemi saat ini FTP USM selalu berusaha untuk bisa menjalankan berbagai kegiatan yang bermanfaat dengan tujuan peningkatan pendidikan, khususnya pada peningkatan perkembangan kurikulum yang baru dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait Kurikulum MBKM. 

Menurutnya Kurikulum Program Studi THP yang akan ditinjau ini nantinya harus mampu menjawab tantangan regional dan internasional, agar para lulusan yang dihasilkan memiliki kompetensi yang memadai untuk bersaing di masa mendatang.

“Tujuan diselenggarakannya lokakarya kurikulum ini (peninjuan kurikulum 2018 dan penyusunan kurikulum MBKM 2021) untuk menyelaraskan Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) dengan Renstra Jurusan dan Fakultas dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan standar Pendidikan Tinggi Kemendikbud No.3 2020” ungkap Haslina.

Peninjuan kurikulum harus terus dilakukan penyesuaian karena untuk memenuhi kebutuhan yang ada ditengah-tengah masyarakat, termasuk mata kuliah inti keilmuan dan peningkatan softskill mahasiswa. Dengan hadirnya seluruh peserta lokakarya kurikulum, kami berharap akan menperoleh masukan, saran, dan koreksi, sehingga akan dihasilkan rumusan tentang penetapan profil lulusan, merumuskan learning outcomes, merumuskan kompetensi bahan kajian dan capaian pembelajaran, penamaan mata kuliah, perencanaan RPS perkuliahan, beban SKS mahasiswa, dan implementasi kurikulum pada MBKM.