DEMAK – Dalam menghadapi situasi darurat bencana banjir di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak, Ketua Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Demak yang sekaligus sebagai Sekda Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto ST MT menjelaskan serangkaian upaya yang telah dilakukan oleh PMI Kabupaten Demak untuk memberikan bantuan kepada warga masyarakat yang terdampak.
Hal tersebut Dia ungkap dalam sebuah wawancara eksklusif yang dilakukan di kantor PMI Demak pada Minggu, 11 Februari 2024. Akhmad Sugiharto, menekankan pentingnya pengelolaan Dapur Umum (DU) melalui PMI Kabupaten Demak sebagai langkah terbaik dalam penanganan situasi darurat seperti banjir. Menurutnya, hal ini didasarkan pada keunggulan administrasi dan ketersediaan relawan yang lebih banyak di PMI Kabupaten Demak.
“Kami minta untuk Dapur Umum dan semua bantuan dari masyarakat terkait bahan makanan melalui PMI Kabupaten Demak karena administrasi PMI lebih bagus dan memiliki relawan sangat banyak,” ujarnya.
Kemudian dalam penjelasannya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Demak tersebut, mengungkapkan alasan tidak segera surutnya air akibat banjir di daerah tersebut. Menurutnya, masalah tersebut terkait dengan adanya Sipon (bangunan yang membawa air melewati saluran lain) yang telah ada sejak zaman kolonial Belanda di wilayah tersebut, tepatnya di daerah Gajah dibawah jalan Pantura.
“Beberapa pembuangan air atau dikenal dengan sipon yang dibangun sejak zaman Belanda usianya sudah tua dan lubangnya kecil sehingga aliran air dari selatan ke utara yang melewati jalan Pantura menjadi tidak lancar saat terjadi banjir,” ungkap H. Akhmad Sugiharto.
“Karena usia lama dan tidak terawat, lubang pembuangan air menjadi sangat kecil atau tersumbat. Akibatnya, saat terjadi banjir dari Sungai Wulan yang begitu besar, aliran air tidak dapat mengalir dengan lancar yang pada gilirannya memperparah masalah banjir.” ungkapnya.
Lebih lanjut, Akhmad Sugiharto menyampaikan bahwa pihaknya telah mengusulkan penanganan masalah ini kepada pemerintah pusat. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut yang memadai terkait usulan tersebut, terutama terkait dengan letaknya yang berada di bawah jalan Pantura.
“Kami telah mengusulkan penanganan masalah ini kepada pemerintah pusat, namun sampai saat ini belum ada penanganan yang memadai. Letaknya di jalan pantura membuatnya menjadi prioritas yang sangat penting,” tambahnya.
Meskipun telah dilakukan upaya penanganan banjir, Akhmad Sugiharto menekankan bahwa masih terdapat daerah terisolir dimana bantuan belum dapat tersalurkan secara optimal dikarenakan beberapa warga tidak mau mengungsi di tempat yang telah disediakan. Terdapat tiga desa yang masih terisolir, yaitu Desa Wonorejo, Kedungbanteng, dan Ngemplik Wetan.
PMI Kabupaten Demak berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan melakukan upaya maksimal untuk menyediakan bantuan kepada masyarakat di daerah-daerah tersebut.