Berita  

MBKM-MSIB, Beri Pengalaman di Dunia Profesi

MBKM-MSIB, Beri Pengalaman di Dunia Profesi
MBKM-MSIB, Beri Pengalaman di Dunia Profesi

KAMPUSPEDIA.ID – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbudristek telah meluncurkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), melalui delapan program MBKM yang salah satunya adalah Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).

Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka adalah sebuah pembelajaran di kelas yang dirancang dan dibuat khusus berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi oleh mitra/industri.

Adapun Magang Bersertifikat Kampus Merdeka adalah sebuah program magang yang dipercepat dan diakselerasikan dengan pengalaman belajar yang dirancang dengan baik.

BACA JUGA : MBKM, Solusi Terbaik Cetak Lulusan Sesuai Perkembangan Zaman

Dilansir dari Kemendikbud Ristek, Sebagai tahap pengenalan awal, Ditjen Dikti Kemendikbudristek bersama dengan 42 mitra dari 160 mitra industri mengadakan acara Festival Kampus Merdeka Magang dan Studi Independen Bersertifikat, Selasa (22/6).

Acara ini juga turut dihadiri oleh Head of Development dari berbagai perusahaan industri yang menjadi mitra.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam mengatakan program MSIB ini untuk menyediakan ruang bagi mahasiswa, untuk mendapatkan pengalaman dalam mengetahui dunia profesi dan menciptakan tenaga kerja yang profesional.

“Program MSIB ini untuk menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dalam mengetahui dunia profesi dan menciptakan tenaga kerja yang profesional. Mahasiswa yang hendak lulus disediakan tempat untuk memasuki dunia kariernya, dimana diberikan program pengembangan soft skill oleh pusat karier,” ujar Nizam.

BACA JUGA : Ainun Najib, Kader Muda NU yang Diminta Jokowi Pulang ke RI

Lebih lanjut lagi Nizam mengungkapkan bahwa untuk memasuki dunia profesi tentu tidak cukup hanya belajar dari kelas, laboratorium, ataupun perpustakaan tetapi menceburkan diri langsung di dalam dunia profesi.

“Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat ini kami buat untuk menyediakan ruang bagi adik-adik sekalian untuk mendapatkan pengalaman mengetahui dunia profesi yang selama ini mungkin ada di angan-angan kalian di masa depan,” ungkapnya.

“Dan untuk memasuki dunia profesi tentu tidak cukup kita hanya belajar dari kelas, dari laboratorium, ataupun dari perpustakaan tetapi kita harus menceburkan diri langsung di dalam dunia profesi. Dan itulah pengalaman yang sesungguhnya dan merupakan hal yang sangat penting,” tambahnya.

Nizam menjelaskan bahwa MSIB ini tidak hanya dilakukan di industri tetapi juga di lembaga-lembaga, ataupun kementerian-kementerian. Dimana sangat terbuka lebar untuk mahasiswa mengikuti keahliannya dalam menyiapkan diri memasuki dunia profesi.

BACA JUGA : USC USM Kembali Digelar, Siapakah Para Juaranya?

“MSIB ini tidak hanya di industri tapi juga bisa dilakukan di lembaga-lembaga internasional misalnya di UNDP dan berbagai macam lembaga internasional yang lain. Juga terbuka di kementerian-kementerian maupun legislatif dan tidak dipisah juga akan menjadi legislator muda. Bagaimana membuat undang-undang sebagai seorang legislator,” jelasnya

Dengan mengetahui atau mengalami pengalaman profesi di lembaga-lembaga yudikatif maupun juga di birokrasi ini adalah kesempatan yang sangat luas untuk mengikuti keahlian dalam menyiapkan diri memasuki dunia profesi dengan beragam profesi,” imbuhnya.

BACA JUGA : Pembekalan Pengurus FOKMI USM, Dr Junaidi Ajak Menjadi Generasi Tangguh

Sementara itu, Direktur Kepatuhan & Sumber Daya Manusia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Agus Dwi Handaya mengatakan bahwa dengan hadirnya peserta magang akan menciptakan ruang belajar yang baik bagi peserta dan lingkungan yang baik untuk perusahaan.

“Dengan hadirnya para peserta magang di tempat kami ini menciptakan ruang belajar yang baik bukan hanya untuk para pesertanya tetapi juga untuk environment perusahaan kami,” kata Agus.

Di kesempatan yang sama juga, Senior Mentor Apple Developer Academy, George Ananda mengungkapkan bahwa dengan keberagaman akan menghasilkan kolaborasi yang inovatif yang berdampak besar pada perkembangan Indonesia.

“Karena saya percaya keberagaman dari tiap-tiap pelajar akan menghasilkan kolaborasi yang inovatif yang akan berdampak besar pada perkembangan Indonesia,” ungkap George.