Kampus  

Aptikom Jateng Gelar Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis OBE

SEMARANG-Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) Provinsi Jawa Tengah menggelar Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis Outcome Based Education  (OBE) di Hotel Grasia Semarang pada 16-17 Januari 2023.

Kegiatan yang diikuti oleh 143 peserta dari berbagai daerah ini dibuka oleh Ketua Aptikom Jateng Zaenal Abidin SSi MCs PhD  dan menghadirkan narasumber ketua Umum Aptikom Prof Dr rer nat Achmad Benny Mutiara QN dan Tim Pokja Kurikulum DPP Aptikom Prihandoko SKom MT PhD, bertindak sebagai moderator Dr Er Zuliarso MKom.

Ketua Panitia Dr Ir Rizal Isnanto ST MM MT IPU ASEAN Eng mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti  143 peserta yang berasal dari berbagai Provinsi di Indonesia.

“Peserta yang hadir terdiri dari berbagai program studi dan jenjang yang ada pada rumpun Informatika dan Komputer: yaitu: Program studi (Prodi) Informatika, Sistem Informasi, Teknologi Informasi, Sistem Komputer, Teknik Komputer, dan bidang lain yang serumpun, dari jenjang D3, S1 sampai S3 yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, tidak hanya dari wilayah Jawa Tengah saja,” ungkap Dr Rizal.

“Workshop digelar dalam 2 (dua) hari, kami ucapkan selamat melaksanakan Workshop Penyusunan Kurikulum berbasis OBE ini. Mudah-mudaham workshop ini bermanfaat dan luaran Workshop ini bisa menjadi oleh-oleh yang dapat diimplementasikan di prodi-prodi Bapak/Ibu peserta Workshop ini,” tambahnya.

Ketua Aptikom Jateng Zaenal Abidin SSi MCs PhD mengatakan bahwa kegiatan ini Aptikom Jateng memfasilitasi kebutuhan prodi bidang Informatika, Sistem Informasi, Teknologi Informasi, Sistem Komputer, Teknik Komputer, dan bidang lain yang serumpun dalam mendesain kurikulum berbasis OBE.

“Kami berharap dengan adanya workshop ini para pengelola prodi dapat menyusun kurikulum prodinya sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri,”

Dalam materinya Prof Dr Achmad Benny Mutiara menyampaikan materi tentang kurikulum berbasis OBE. Outcome Based Education (OBE) merupakan kurikulum yang fokus pada capaian pembelajaran dimana diharapkan mampu memenuhi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai keadaan sosial, ekonomi dan budaya akademik.

Profil lulusan prodi TI masih banyak dibutuhkan seperti software developer dan kemampuan lain sesuai bidangnya, kalau SI bisa analis, bisa auditor information system dan lain-lain.

“Pekerjaan yang dibutuhkan saat ini berdasarkan survei dari Kemenaker, apakah profil lulusan kita sudah sesuai yang dibutuhkan apa belum, jangan sampai menyimpang, jangan sampai kurikulum yang kita susun tidak mendukung profil lulusan dan kurikulum harus mengakomodasi MBKM,” ungkap Prof Dr Achmad Benny Mutiara.

“Kita bisa mendorong mahasiswa untuk ikut MBKM ada sekitar 9 bentuk kegiatan pembelajaran yang didanai oleh Kementerian. Ada program magang, pertukaran mahasiswa, program bangkit dan lain-lain yang terkait dengan Aptikom,” tambahnya.

“Dalam menyusun kurikulum juga perlu memperhatikan kekhasan kita sesuai dengan apa yang diperlukan masyarakat misal masyarakat Papua kebutuhannya apa? kita susun kurikulum yang menyasar profil lulusan sesuai yang dibutuhkan, selain itu capaian pembelajaran harus diperhatikan” tambahnya.

Sementara Tim Pokja Kurikulum DPP Aptikom Prihandoko PhD mengatakan bahwa jika dahulu  dosen mau mengajar, mau menyampaikan materi apa, sementara sekarang dengan kurikulum berbasis OBE dosen harus tau mahasiswa bisa apa setelah mengikuti kuliah.

“OBE fokusnya pada outcome-nya, apa yang diperoleh mahasiswa setelah selesai kuliah, OBE mengorganisasi segala sesuatu, misalkan untuk bikin masakan rawon yang enak harus dirumuskan segala sesuatunya sebelum memasak,” ungkap Prihandoko PhD.

“OBE sudah diterapkan diseluruh dunia, visi misi perguruan tinggi harus clear, setelah itu baru menyusun profil lulusan, profil adalah kumpulan kompetensi dan bukan profesi, dari situ diturunkan menjadi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) lalu capaian pembelajaran diturunkan ke Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK), setelah itu baru muncul Rencana Pembelajaran Semester (RPS),” tandasnya.