SEMARANG- Sayla Maliatul Marzuqoh siswi kelas XII MIPA 1 MAN 1 Kota Semarang resmi menjadi awardee beasiswa Indonesia maju S1 luar negeri angkatan 3. Sayla sapaanya, akan melanjutkan pendidikannya di Hong Kong University of Science and Technology (HKUST) dengan program studi Bsc. Environmental Management and Technology.
Hal ini disampaikan oleh Waka Kurikulum MAN 1 Kota Semarang Aris Fakhrudin saat wawancara eksklusif di madrasah tersebut pada Jum’at, 3 Mei 2024.
“Sayla sejak kelas 10 sudah memantapkan tekad untuk berkuliah di luar negeri. Berbagai lomba akademik maupun non akademik ia perjuangkan sejak kelas 10. Usahanya pun membuahkan hasil. Saat kelas 11, ia menjadi bagian dari 350 siswa penerima beasiswa indonesia maju (BIM) program persiapan S1 Luar negeri” ungkap Aris Fakhrudin.
“Program persiapan ini merupakan rangkaian pembinaan akademik dan non akademik yang diadakan oleh kemendikbudristek untuk mempersiapkan siswa ke perguruan tinggi luar negeri. Selama 1 tahun, kami diberi kursus IELTS, SAT, Summer program, projek sosial dan bimbingan konseling” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa berbagai tahapan dilalui untuk meraih beasiswa luar negeri.
Berikut merupakan rangkaian pembinaan :
- Akademik
- Kursus IELTS untuk mempersiapkan siswa mengikuti tes bahasa inggris berstandar intenasional. Pembelajaran diadakan selama 6 bulan, bekerja sama dengan british council.
- Kursus SAT (Scholastic Aptitude Test) yakni tes untuk memasuki perguruan tinggi luar negeri. Materi yang diajarkan meliputi literasi bahasa inggris dan matematika
- Non Akademik
- Summer Program
Kegiatan belajar di universitas dalam negeri dan luar negeri selama musim panas. Sayla dan 20 awardee BIM lainnya berkesempatan mengikuti summer school di University of York, UK selama 2 minggu
- Projek Sosial
Yakni kegiatan pengabdian masyarakat, dimana awardee BIM melakukan kegiatan sosial dan terjun langsung ke masyarakat.
- Bimbingan dan Konseling
BIM menyediakan konselor yang ahli untuk mempersiapkan pendaftaran ke luar negeri mulai dari berkas, essay, dan lain sebagainya.
Usai mengikuti berbagai tahapan dan pembinaan secara intens, Sayla Maliatul Marzuqoh mendaftar ke berbagai perguruan tinggi luar negeri.
“Setelah satu tahun pembinaan, di bulan desember 2023 sampai awal tahun 2024 kami mulai mendaftar ke perguruan tinggi luar negeri yang ingin dituju. Saya mendaftar di 9 universitas, dan alhamdulillah 7 diantaranya berhasil lolos” ungkap Sayla Maliatul Marzuqoh.
Berikut ini 7 Universitas Luar Negeri yang berhasil ditembus :
- Monash University, Australia – Chemical Engineering
- University of Western Australia – Mining Engineering
- Curtin University, Australia – Mining Engineering
- University of Queensland, Australia – Environmental Science
- Hong Kong University of Science and Technology (HKUST) – Environmental Management and Technology
- University of Edinburgh, UK – Chemical Engineering
- Wageningen University of Research, Belanda – Environmental Science
Dari 7 pilihan tersebut, 3 diantaranya merupakan pilihan utama Sayla yakni Monash University, HKUST, dan University of Queensland.
“Sembari mengumpulkan LoA, mulai bulan maret BIM melakukan seleksi lanjutan yakni wawancara, kemudian barulah di bulan april LoA pilihan utama yang telah didapatkan akan di seleksi oleh puslapdik / BPI. Jadi, yang menentukan keputusan final saya ditempatkan di universitas mana itu dari panitia. Alhamdulillah, 1 Mei kemarin pengumuman keluar dan saya dapat di HKUST. ” ujar Sayla Maliatul Marzuqoh.
“Semoga saya dapat menyerap semua materi dan ilmu baru di sana agar dapat berkontribusi dan langsung diaplikasikan di Indonesia” harapnya.